KATA
PENGANTAR
Puji
Syukur kehadiran Tuhan yang Maha Esa sehingga makalah ini bisa diselesaikan.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
berpartisipasi dengan memberikan materi dan pikirannya.
Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan menambah
pengalaman untuk kami dan untuk yang membaca makalah ini.
Terbatasnya
pengetahuan dan pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam
membuat makalah ini, jadi kami mengharapankan saran atau kritik agar kedepannya
bisa menjadi lebih baik dalam membuat
makalah ini.
Pontianak,
25 November 2015
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR
ISI ........................................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
a. Latar
Belakang ................................................................................................................. 1
b. Batasan
Masalah .............................................................................................................. 1
c. Tujuan
Penulisan ............................................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2
a. Pengertian
Klasifikasi ...................................................................................................... 2
b. Tujuan
Klasifikasi ............................................................................................................ 3
c. Manfaat
dan Prinsip Klasifikasi ....................................................................................... 4
d. Bagan Klasifikasi DDC, LCC dan UDC ........................................................................ 6
e. Sistem
Klasifikasi ............................................................................................................ 12
BAB
III PENUTUP .............................................................................................................. 14
a. Kesimpulan
...................................................................................................................... 14
b. Saran
................................................................................................................................ 14
DAFTAR
PUSTAKA ........................................................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Klasifikasi
bahan pustaka yaitu merupakan salah satu kegiatan yang paling penting di sebuah
perpustakan karena bertujuan untuk mengatur koleksi bahan pustaka agar
mempermudah pembaca, klasifikasi dalam arti umum adalah memilih suatu barang
yang diatur dan disusun berdasarkan jenisnya. Koleksi yang ada di perpustakan
yaitu sejenis buku yang sama akan dikelompokkan dengan buku yang sejenis
sehingga koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan akan lebih rapi dan
mudah dicari apabila di kelompokkan menurut sistem tertentu. Pengelompokkan
berdasarkan pada jenis ukuran (tinggi, pendek, besar, atau kecil) atau
berdasarkan nama judul dan nama pengarang. Tetapi sebagian besar perpustaakaan
menggunakan sistem pengelompokkan koleksi berdasarkan subjek.
B. Batasan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Klasifikasi ?
2. Apa
Tujuan dari Klasifikasi ?
3. Manfaat
dan Prinsip Klasifikasi ?
4. Pengenalan
bagan Klasifikasi DDC,UDC dan LCC ?
5. Sebutkan
Sistem Klasifikasi ?
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan Klasifikasi ini adalah dengan suatu tindakan atau pelaksanaan yang
disusun atau mengelompokkan bahan pustaka sesuai dengan subjeknya dan untuk membantu
para pembaca dalam memahami klasifikasi secara menyeluruh.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Klasifikasi
Secara
etimologi klasifikasi bersal dari bahasa inggris dari kata “classification”
berasal dari kata “to classy” yang berarti menggolongkan bahan pustaka menurut
subjeknya.
Klasifikasi
adalah pengelompokan sistematis pada sejumlah objek, gagasan, buku atau
benda-benda selain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri
yang sama. (Hamakonda, dan Tairas, 1999:1)
Dalam
perpustakaan terdapat 2 macam/jenis notasi dasar sistem klasifikasi yaitu
notasi murni yang hanya menggunakan salah satu dari huruf,angka,atau
tanda-tanda lain secara konsisten,dan notasi campuran yang menngunakan 2 simbol
atau lebih, yaitu gabungan antar huruf dan angka.
Klasifikasi
berasal dari bahasa latin “Classis” atau proses pengelompokan. Penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa klasifikasi adalah suatu proses memilih atau
mengelompokan buku-buku perpustakaan atau bahan pustaka lainnya dengan dasar-dasar
tertentu serta diletakan secara bersama-sama disuatu tempat.
Sedangkan
menurut Bloomberg dan Evans didalam bukunya yang berjudul “Introduction To
Technical Service For Library Technicians” tujuan klasifikasi adalah untuk
mempermudah pengguna koleksi, baik bagi pengunjung maupun bagi petugas
perpustakaan. Kata lain adalah bahwa klasifikasi buku-buku perpustakaan untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan buku.
Adapun
klasifikasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengklasifikasian
(kalsifikasi). Yaitu mengelompokkan suatu benda /hal yang sama dan sekaligus
memisahkan benda/hal tersebut dari yang tidak sama dengan tujuan :
· Memudahkan
pencarian
· Memudahkan
penyimpanan
· Supaya
indah dipandang mata
Penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa klasifikasi adalah suatu proses memilih atau
mengelompokan buku-buku perpustakaan atau bahan perpustakaan lainnya dengan
dasar-dasar tertentu serta diletakan secara bersama-sama disuatu tempat.
B. Tujuan
Klasifikasi
Tujuan klasifikasi adalah untuk
mengorganisasikan bahan pustaka dengan sistem tertentu sehingga mudah
diketemukan dan dikembalikan pada tempat penyimpanan.
Adapun tujuan tersebut dibagi menjadi
4 :
a. Menghasilkan
urutan yang berguna
Tujuan utama klasifikasi adalah
menghasilkan urutan atau susunan bahan pustaka yang berguna bagi petugas perpustakaan
maupun bagi ppengunjung perpustakaan.
b. Penempatan yang tepat
Bila
bahan pustaka diperlukan pemakai, pustaka yang diinginkan mudah diketemukan serta
mudah dikembalikan oleh petugas ke tempat yang pasti sesuai dengan sistem klasifikasi
yang digunakan.
c. Penyusunan
mekanis
Bahan
pustaka baru mudah disisipkan di antara bahan pustaka yang sudah dimiliki. Demikian
pula penarikan bahan pustaka (karena dipinjam) tidak akan mengganggu susunan
bahan pustaka di jajaran.
d. Tambahan
dokumen
Perpustakaan
menerima buku teru-menerus, klasifikasi harus mampu menempatkan lokasi yang
paling bermanfaat bagi dukumen baru dengan yang lama.
Kemungkinannya
ada 2 :
A. Dokumen
baru di sisipkan pada subjek yang telah ada.
B. Membuat
kelas baru karena kelas tersebut belum muat dalam bagan klasifikasi.
Adapun
tujuan klasifikasi secara khusus adalah :
· Memudahkan
pengolahan
· Memudahkan
penyimpanan
· Memudahkan
mencari kembali
· Menginformasikan
subjek-subjek yang dimiliki
· Memperlihatkan
keseimbangan antar subjek
Ada
juga tujuan lain yang mencakup :
a. Kompilasi
bibliografi, katalog, induk dan sebagainya.
b. Klasifikasi
informasi.
c. Klasifikasi
saran yang diterima dari pengunjung perpustakaan.
d. Penjajaran
bahan non buku contoh: CD-ROM , foto, film dan mikrofilm.
e. Klasifikasi
statistik contoh: klasifikasi buku yang dipinjam bisa digunakan untuk analisis permintaan
pemakai.
f. Menyusun
entri dalam bagian berkelas dari katalog berkelas.
g. Membantu
pengatalog menyusun tajuk subjek dengan proses indeks.
h. Membantu
pengatalog untuk menganalisis isi buku untuk menentukan tajuk subjek.
i. Menentukan
pemakai katalog menentukan lokasi sebuah buku yang akan dicari.
j. Membantu
staf menyusun daftar buku.
C. Manfaat
dan Prinsip Klasifikasi
Manfaat
Klasifikasi
Klasifikasi
sangatlah bermanfaat bagi perpustakaan dan pustakawan menurut Siregar
menyatakan bahwa, manfaat klasifikasi dalam kegiatan perpustakaan adalah :
1) Untuk
mengetahui bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan.
2) Untuk
mengetahui cakupan ilmu pengetahuan.
3) Untuk
mengetahui keseimbangan koleksi.
4) Untuk
menuntun berfikir sistematis.
5) Membantu
penyusunan bibliografi.
Dari
pendapat diatas dapat diketahui manfaat klasifikasi adalah sebagai berikut :
1) Bagi
perpustakaan, memudahkan pengaturan bahan perpustakaan dirak sehingga
memudahkan pengguna menelusur bahan perpustakaan.
2) Bagi
pustakawan membantu menemukan dan menyusun tajuk subjek buku dengan proses
indeks.
Prinsip
Klasifikasi
Ada
beberapa prinsip yang dalam
mengklasifikasikan buku-buku perpustakaan:
a. Klasifikasi
buku-buku perpustakaan pertama-tama berdasarkan subjeknya kemudian bentuk
penyajiannya atau bentuk karyanya.
b. Khususnya
buku-buku yang termasuk karya umum dan kesusastraan hendaknya lebih diutamakan
pada bentuknya.
c. Didalam
mengklasifikasi buku perpustakaan itu pada subjek yang sangat spesifik.
d. Klasifikasilah
buku-buku perpustakaan pada subjek yang sangat spesifik.
e. Apabila
sebuah buku yang membahas 2 atau 3 subjek klasifikasikanlah buku tersebut pada
subjek yang dominan.
f. Apabila
ada sebuah buku yang membahas 2 subjek dengan pertimbangan subjek yang sama, maka
klasifikasilah buku tersebut pada subjek yang paling banyak bermanfaat bagi
pemakai perpustakaan.
g. Didalam
mengklasifikasi buku-buku hendaknya pustakawan mempertimbangkan keahlian
pengarangnya.
h. Apabila
ada sebuah buku perpustakaan yang membahas 2 subjek yang sama pertimabangannya
merupakan bagian dari suatu subjek yang lebih luas, maka klasifikasilah buku
tersebut pada subjek yang lebih luas.
i. Apabila
ada sebuah buku perpustakaan yang membahas 3 subjek atau lebih, tetapi tidak
jelas subjek mana yang lebih diutamakan pengarangnya dan merupakan bagian dari
suatu subjek yang lebih luas, maka klasifiksilah buku tersebut itu pada subjek
yang lebih luas.
D. Pengenalan
Bagan Klasifikasi Sistem DDC, UDC, dan LCC
Menurut
Berwick Sayers dalam bukunya An Introductions to Library Classification,
suatu
sistem
klasifikasi dikatakan baik apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Universal
Suatu
sistem klasifikasi yang baik bersifat universal, artinya meliputi seluruh
bidang pengetahuan, dengan demikian berbagai pihak dari berbagai disiplin
keilmuan dapat menggunakan sistem klasifikasi.
2. Teratur
Suatu
bagan klasifikasi yang baik adalah teratur dalam membagi bidang-bidang ilmu
pengetahuan. Dengan demikian setiap subjek dapat memperoleh tempat yang sewajarnya
dalam sistem klasifikasi.
3. Sistematis
Sususnan
bagan klasifikasi yang baik menggunakan sistem tertentu agar memudahkan bagi
para pengunjung. Dalam hal membagi suatu bidang kedalam subbidang misalnya bahwa subbidang merupakan
inti dari bidang tersebut. Demikian pula dalam menyajikan bagan susunannya
jelas, misalnya dari notasi yang bernomor kecil dan diakhiri notasi yang
bernomor paling besar.
4. Fleksibel
Susunan
bagan hendaknya fleksibel (mempermudah), karena ilmu pengetahuan itu senantiasa
berkembang. Dengan demikian jika didalam perkembangan terjadi penemuan
subjek-subjek baru. Bisa ditempatkan didalam bagan tanpa merusak struktur yang
ada.
5. Mempunyai
Notasi yang Sederhana
Notasi
merupakan suatu simbol yang mewakili suatu subjek. Bagan klasifikasi setiap
subjek mempunyai simbol tertentu. Bagan klasifikasi yang baik menggunakan
notasi yang sederhana dan mudah diingat.
6. Mempuyai
Indeks
Indeks
merupakan suatu daftar kata atau istilah yang disusun secara sistematis,
masing-masing mengacu kepada suatu tempat. Dalam indeks bagan klasifikasi yang
diacu adalah notasi. Misalnya: Biologi 574. Indeks merupakan salah satu sarana
dalam penelusuran notasi pada waktu melakukan proses klasifikasi.
7. Mempunyai
Badan Pengawas
Suatu
sistem klasafikasi yang baik mempunyai suatu badan pengawas yang bertugas memantau
atau mengawasi perkembangan bagan klasifikasi sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan. Klasifikasi tersebut selalu mutakhir dan tidak ketinggalan zaman.
Ada
beberapa bagan klasifikasi yang baik yang pernah berkembang adalah:
a. Dewey
Decimal Classification
b. Universal
Decimal Classification
c. Library
of Congress Classification
1.
Dewey
Decimal Classification (DDC)
DDC
merupakan suatu sistem klasifikasi yang paling populer dan paling banyak
dipakai di perpustakaan di seluruh dunia. Sistem klasifikasi ini menggunakan
sistem desimal dalam mengembangkan notasi dengan menggunakan angka Arab. Sistem
klasifikasi ini telah dikembangkan sejak tahun 1873 oleh seorang pustakawan
Amhers College yang bernama Melvil Dewey. Pada garis besarnya sistem
klasifikasi ini menyediakan bagan yang meliputi seluruh bidang pengetahuan yang
dibagi menjadi 10 bidang.
2.
Universal Decimal Classification (UDC)
UDC
sebenarnya merupakan eksistensi dari DDC, diterbitkan pertama kali tahun 1905 dengan
nama Classification Decimal.
Perbedaan
DDC dengan UDC ialah UDC menggunakan satu angka Arab untuk notasi, sedangkan
DDC menggunakan notasi yang terdiri dari 3 angka Arab. UDC juga mempunyai tabel
tambahan yang berfungsi antara lain untuk menyatakan hubungan aspek-aspek
tertentu dari satu atau beberapa pokok soal.
Contoh
DDC dan UDC
Notasi
DDC Subjek Notasi UDC
100
Filsafat 1
110
Metafisika 11
370
Pendidikan 37
400
Bahasa 4
diantara
simbol pada tabel pembantu UDC adalah:
+
(tanda tambah) untuk menggabung dua subjek.
Contoh:
Kedokteran dan Hukum 61+34
:
(Tanda Titik Dua) digunakan untuk menunjukkan aspek dari subjek tersebut.
Contoh:
Statistik pendidikan : 31:37
3.
Library
of Conggres Classification (LCC)
LCC
mulai dikembangkan tahun 1899 dan terbit pertama kali tahun 1901, adanya sistem
klasifikasi ini tertutama karena kepentingan perpustakaan “Congress” Amerika
yang begitu besar koleksi yang kurang sesuai jika menggunakan klasifikasi yang
lain. Sistem klasifikasi LCC tidak secara tegas membagi bidang -bidang
pengetahuan secara ilmiah.
Contoh
klasifikasi LCC
A
Karya Umum
B
Filsafat
BL
Agama
C
Sejarah
D
Sejarah dan Topologi
E
Amerika
K
Hukum
L
Pendidikan
P
Bahasa dan Kesusasteraan
S
Pertanian
T
Teknologi
Z
Bibliografi dan Perpustakaan
a.
Sejarah perkembangan DDC
Diawali
oleh seorang warga Amerika yaitu Melvil Dewey yang telah berjasa besar dalam
mengembangkan sistem pembagian kelompok pengetahuan untuk keperluan perpustakaan.
Edisi pertama hanya terdiri dari 44 halaman, berisi tentang kata pendahuluan,
kelas utama yang dibagi secara desimal, serta indeks yang diurutkan secara
alfabetis (abjad). Hingga sekarang ini DDC telah berkembang sebagai pedoman klasifikasi
yang digunakan diseluruh dunia.
b.
Prinsip dasar DDC.
DDC
merupakan klasifikasi berdasarkan disiplin ilmu, bukan hanya pengelompokkan bahan
pustaka berdasarkan subjek. Pembagian kelas utama dan subklas berdasarkan
bidang kajian. Dengan kata lain bahwa penempatan kelas tidak hanya berdasarkan
subjek utama saja. Tetapi dapat ditentukan pada sub kajian yang paling
spesifik.
c.
Notasi DDC
Notasi
merupakan lambang atau simbol berupa angka yang mewakili subjek tertentu. Setiap
angka mempunyai arti dan maksud tertentu. Angka itu disebut nomor klasifikasi
yang menunjukkan struktur ilmu pengetahuan secara keseluruhan. Notasi yang baik
adalah notasi yang singkat, sederhana, dan mudah dikembangkan pada masa-masa
mendatang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Contoh
notasi yang menunjukkanstruktur ilmu pengetahuan adalah:
Ilmu
Pendidikan
371
Hal-hal umum tentang pendidikan
372
Pendidikan dasar
Bahasa
410
Bahasa Indonesia
411
Fonologi bahasa Indonesia & sistem tulisan
d.
Indeks Relatif
Indeks
relatif menunjuk pada sejumlah tajuk yang disertai rincian aspek-aspeknya dan disusun
alfabetis serta memberikan petunjuk yang biasanya berupa nomor kelas.
Contoh:
Hewan
Anatomi
591.4
Cerita
tentang 800
Kedokteran
636.089
Menggambar
743.6
Pertunjukan
791.8
Meskipun
sistem klasifikasi itu dilengkapi dengan indeks relatif, pengklasifikasian
tidak boleh langsung memberikan nomor/notasi pada suatu koleksi dengan angka
yang diperoleh melalui indeks relatif. Untuk menentukan nomor klasifikasi suatu
koleksi dengan nomor tertentu, pengklasifikasi harus mengecek lebih dahulu pada
bagan klasifikasi. Indeks itu dikatakan relatif karena mencatat aspek-aspek
yang tersebar dalam berbagai bagan/nomor, lalu dikumpulkan menjadi satu dalam
jajaran abjad. Disamping itu, dalam sistem DDC ada indeks spesifik, yakni
indeks yang menunjukkan satu aspek atau satu tempat saja.
e.
Pembagian Subjek
Di
dalam sistem DDC, subjek-subjek dibagi dari yang paling besar (kelas utama)
menjadi subjek.Kecil(devisi) lalu dibagi menjadi lebih kecil (subdivisi), dan lebih
rinci lagi (tabel lengkap).
Contoh:
(Kelas
Utama)
000
Karya umum
100
Filsafat
200
Agama
300
Ilmu Sosial
400
Bahasa
500
Ilmu Pengetahuan murni
600
Ilmu pengetahuan terapan/teknologi
700
Seni, olahraga
800
Sastra
900
Sejarah, Geografi
(Divisi)
300
Ilmu sosial
310
Statistik umum
320
Ilmu politik
330
Ilmu ekonomi
340
Ilmu hukum
350
Administrasi negara
360
Layanan social
370
Pendidikan
380
Perdagangan
390
Adat istiadat
(Subdivisi)
370
Pendidikan
371
Hal-hal umum tentang pendidikan
372
Pendidikan dasar
373
Pendidikan lanjutan
374
Pendidikan orang dewasa
375
Kurikulum
376
Pendidikan Wanita
377
Sekolah dan agama
378
Pendidikan tinggi
379
Pendidikan dan negara
E. Sistem
Klasifikasi
Sistem Klasifikasi
bisa didasarkan pada ciri-ciri buku. Sehinnga buku-buku yang sama bisa dikelompokkan
menjadi satu.
Contoh
Sistem Klasifikasi
1. Sistem
Abjad Nama Pengarang.
Sistem
ini buku-buku dikelompokkan atas dasar nama pengarang.
2. Sistem
Abjad Buku.
Sistem
ini buku-buku dikelompokkan atas dasar abjad nama pengarang.
3. Sistem
Kegunaan Buku.
Sistem
ini buku-buku dikelompokkan atas dasar kegunaannya.contohnya buku-buku
referensi dikelompokkan menjadi satu,dan buku-buku ilmu pengetahuan dijadikan
satu.
4. Sistem
Penerbit.
Sistem
ini buku-buku dikelompokkan atas dasar penerbit buku.
5. Sistem
Bentuk Fisik.
Sistem
ini buku-buku dikelompokkan atas dasar fisiknya.
Adapun macam-macam klasifikasi ada 3, yaitu :
a. Klasifikasi
Artifisial
Sistem ini yaitu klasifikasi bahan pustaka
berdasarkan sifat-sifat secara kebetulan
ada pada bahan pustaka tersebut. Misalnya berdasarkan warna buku atau tinggi
buku.
b. Klasifikasi Utility
Pengelompokan
bahan pustaka dibedakan berdasarkan kegunaan dan jenisnya. Misalnya, buku
bacaan anak dibedakan dengan bacaan dewasa. Buku pegangan siswa di sekolah
dibedakan dengan buku pegangan guru. Buku koleksi referensi dibedakan dengan
koleksi sirkulasi.
c. fundamental
klasifikasi bahan pustaka berdasarkan isi
subjek buku yaitu sifat yang tetap pada bahan pustaka meskipun kulitnya
berganti-ganti atau formatnya diubah. Klasifikasi fundamental ini yang sering
digunakan diperpustakaan.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Klasifikasi
bahan perpustakaan sangat penting untuk mempermudah para pustakawan dan
pemustaka dalam memilih atau menemukan buku yang di perlukan. Oleh sebab itu
keahlian dalam mengklasifikasi harus dimiliki setiap pustakawan profesional. Adapun
klasifikasi yang umum dipakai ialah dewey decimal classification (DDC). Sedangkan
Sistem klasifikasi UDC mempergunakan
angka-angka beberapa tanda tertentu sebagai simbol golongan suatu bidang ilmu
pengetahuan. Dan sistem klasifikasi LCC menggunakan huruf dalam mengklasifikasi
sebuah pustaka.
Saran
Melihat
perkembangan teknologi saat ini yang semakin canggih maka perpustakaan harus
mengikuti perkembangan teknologi baik bentuk fisiknya maupun dari segi
pelayanannya. Karena adanya berbagai sistem klasifikasi maka perlu adanya
penguasaan sistem kalsifikasi mulai dari DDC, UDC, LCC. Perbedaan sistem
klasifikasi DDC dengan UDC terletak pada penggunaan simbol yang digunakan oleh
UDC sedangkan LCC menggunakan huruf dalam sebuah perpustakaan.
DAFTAR
PUSTAKA
* Hamakonda, Toah P. 2002. Pengantar
Klasifikasi Per Sepuluh Deway, Jakarta : Gunung Mulia.
* Yulia, Yuyu, 2009. Pengolahaan Bahan
Pustaka. Jakarta; Universitas Terbuka.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25251/3/Chapter%20II.pdf
http://pp.ktp.fip.unp.ac.id/?p=34