MANAJEMEN PERPUSTAKAAN :
ORGANISASI DAN ADMINISTRASI
Disusun untuk Memenuhi
Tugas Individu pada Matakuliah
Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Khusus
Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Khusus

Disusun Oleh :
Ramadhan Saukani
(F0271151021)
PROGRAM STUDI D3
PERPUSTAKAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu
pengetahuan yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Tujuan penulisan
makalah ini yaitu memenuhi tugas matakuliah Perpustakaan Umum dan Perpustakaan
Khusus.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan
dan sumbangan pemikiran, serta dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Perpustakaan Umum dan
Perpustakaan Khusus yaitu Sahidi, M.IP.
Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat.
Pontianak, Maret 2017
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
Mendengar
kata ‘manajemen’ tentu sudah tidak asing. Pertanyaan umum yang sering muncul
ditengah-tengah kita: “Siapa yang membutuhkan manajemen?” Sebagian
jawaban, bahwa ‘manajemen’ untuk kepentingan perusahaan atau korporat. Jawaban
tersebut ada benarnya, tetapi tidak semuanya benar, karena sesungguhnya
manajemen diperlukan oleh setiap kegiatan yang melibatkan dua atau lebih orang
yang saling bekerja sama dalam mencapai satu tujuan bersama. Manajemen
perpustakaan memiliki keterkaitan antara organisasi dan administrasi. Yang di dalamnya terdapat berbagai aturan-aturan.
Sebenarnya aturan-aturan tersebut dapat diterapkan disetiap perpustakaan, dan
tentunya disesuaikan kembali ditempat perpustakaan tersebut bernaung dan kebijakan
perpustakaan masing-masing.
1. Apa
itu manajemen perpustakaan ?
2. Apa
itu organisasi perpustakaan ?
3. Apa
itu administrasi perpustakaan ?
1. Mengetahui
tentang manajemen perpustakaan
2. Mengetahui
tentang organisasi perpustakaan
3. Mengetahui
tentang administrasi perpustakaan
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi
manajemen yang dikemukakan oleh Stoner, sebagai berikut: “Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.”
Dalam penerapannya di perpustakaan , Bryson (1990) menyatakan bahwa manajemen
perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya
manusia, informasi, sistem dan
sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi manajemen, peran dan keahlian.
Dari pengertian ini, ditekankan bahwa untuk mencapai tujuan, diperlukan sumber
daya manusia, dan sumber-sumber nanmanusia yang berupa sumber dana, teknik atau
sistem, fisik, perlengkapan,
informasi, ide atau gagasan, dan teknologi. Elemen-elemen tersebut dikelola
melalui proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian, yang diharapkan mampu mengahsilkan produk
berupa barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna.
Standar
Manajemen adalah serangkaian syarat-syarat dan sistem-sistem yang harus
dipenuhi dalam mengatur permasalahan yang ada di dalam suatu bidang. Standar-standar
manajemen terdiri dari ISO 14000, ISO 9000, OHSAS 18000 dan lain-lain. Di
Indonesia, khususnya untuk penyelenggaraan perpustakaan, ada beberapa standar
yang dapat digunakan:
1. Standar
Nasional Indonesia (SNI) Bidang Perpustakaan yang dekeluarkan oleh Badan
Standardisasi Nasional (BSN);
2. Standar
Nasional Perpustakaan (SNP) yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional RI.
3. Khusus
untuk perpustakaan di lingkungan satuan pendidikan/sekolah, Kementrian
Pendidikan Nasional telah menetapkan Standar Sarana dan Prasarana
Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, dan Standar Tenaga Perpustakaan
Sekolah/Madrasah.
Secara
umum, Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan telah menggariskan,
bahwa Standar Nasional Perpustakaan terdiri atas:
1. Standar
koleksi perpustakaan
Standar
koleksi perpustakaan memuat kriteria paling sedikit mengenai:
a. jenis
koleksi;
b. jumlah
koleksi;
c. pengembangan
koleksi;
d. pengolahan
koleksi;
e. perawatan
koleksi; dan
f.
pelestarian koleksi.
2. Standar
sarana dan prasarana perpustakaan
Standar
sarana dan prasarana memuat kriteria paling sedikit mengenai:
a. lahan;
b. gedung;
c. ruang;
d. perabot;
dan
e. peralatan.
3. Standar
pelayanan perpustakaan
Standar
pelayanan perpustakaan memuat kriteria paling sedikit mengenai sistem dan jenis
pelayanan.
a. Sistem
pelayanan perpustakaan terdiri atas sistem terbuka dan sistem tertutup.
b. Jenis
pelayanan perpustakaan terdiri atas: 1) pelayanan teknis (pengadaan, dan
pengolahan bahan perpustakaan); dan 2) pelayanan pemustaka (pelayanan
sirkulasi, dan pelayanan referensi).
4. Standar
tenaga perpustakaan
Standar
tenaga perpustakaan memuat kriteria minimal mengenai kualifikasi akademik, kompetensi,
dan sertifikasi. Tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga teknis
perpustakaan. Selain itu, perpustakaan juga dapat memiliki tenaga ahli
perpustakaan, yaitu seseorang yang memiliki kapabilitas, integritas, dan
kompetensi di bidang perpustakaan.
5. Standar
penyelenggaraan
Standar
penyelenggaraan memuat kriteria paling sedikit mengenai penyelenggaraan
perpustakaan di berbagai jenis perpustakaan. Standar penyelenggaraan
perpustakaan mencakup prosedur pengadaan dan pendayagunaan sumber daya
perpustakaan, serta prosedur layanan informasi pada setiap jenis perpustakaan.
6. Standar
pengelolaan
Standar
pengelolaan perpustakaan memuat kriteria paling sedikit mengenai: 1)
perencanaan; 2) pelaksanaan; dan 3) pengawasan. Perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi.
Pengaturan
lebih lanjut tentang pelaksanaan Standar Nasional Perpustakaan tersebut diatur
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, dan Peraturan Kepala
Perpustakaan Nasional RI.
Pengertian
organisasi menurut Stoner, yaitu suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang dibawah pengarahan manager untuk mengejar tujuan bersama. Organisasi
adalah segenap proses kegiatan menata dan mebagikan pekerjaan yang dilakukan,
mengelompokan orang-orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut, menetapkan
wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antara unit-unit individu sebagai
pelaksana dari pekerjaan itu dan untuk mencapai tujuan tertentu dari oraganisasi
tersebut. Jadi,secara umum organisasi dapat dikatakan sebagai kumpulan
sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu
kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Faktor – faktor adanya
suatu organisasi :
a.
Ada sekelompok orang
b.
Ada tujuan yang dicapai
c.
Ada penataan kerja sama
d.
Ada fasilitas
1. Bentuk Bagan Organisasi
Pembagian
tugas, wewenang, kekuasaan, dan tanggung jawab dalam organisasi perpustakaan akan
tampak jelas apabila disusun suatu bagan formal organisasi. Melalui bagan ini
akan diperlihatkan fungsi, pembagian unit, dan posisi organisasi yang
menunjukkan hubungan di antara unit-unit tersebut. Biasanya unit-unit
organisasi yang terpisah digambarkan dalam bentuk kotak-kotak yang dihubungkan
dengan garis yang menunjukkan hubungan kerja atau komando. Penentuan bagan
organisasi perpustakaan dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kekuasaan dan
kewenangan pegawai. Untuk itu dapat dipilih dari bentuk-bentuk pyramid,
vertikal, horizontal, dan bentuk lingkaran. Dari segi lain, kelancaran tugas
perpustakaan dipengaruhi oleh sejauh mana keberhasilan integrasi di antara
unit-unit dalam organisasi itu sendiri. Oleh karena itu, perlu diperhatikan
adanya pengelompokan kegiatan-kegiatan dalam perpustakaan itu sendiri. Dalam sistem
pengelompokan unit ini terdapat banyak sistem yang dapat dipilih oleh
perpustakaan, antara lain sistem pengelompokan bedasarkan aspek berikut:
a.
Fungsi
b.
Produk (barang atau jasa)
c.
Wilayah
d.
Pelayanan
Sistem
pengorganisasian perpustakaan yang proporsional akan menumbuhkan kreativitas,
adanya kelancaran komunikasi dan interaksi antar individu dan antar unti kerja.
Keberhasilan organisasi di perpustakaan dipengaruhi oleh desain yang mengarah
pada inovasi dan perubahan (Bryson,19990:157).
Sistem
pengorganisasian perpustakaan perlu memperhatikan elemen-elemen, antara lain
terdiri dari : kegiatan, sumber daya manusia, sistem, sumber informasi, sarana
dan prasarana, serta dana. Elemen-elemen ini dapat dikoordinir dan diarahkan
sedemikian rupa untuk mencapai tujuan perpustakaan.
Aktivitas
yang dilakukan perpustakaan seperti, pengadaan, pengolahan, penyimpanan,
pemeliharaan, pelestarian, penyebaran, dan pemanfaatan informasi perlu
dikoordinir dengan baik agar tidak terjadi kesimpangsiuran. Di samping itu juga
dimaksudkan agar tiap orang/kelompok mampu bertanggung jawab terhadap tugas
masing-masing. Kegiatan itu diarahkan untuk mencapai tujuan masing-masing jenis
perpustakaan (sekolah, umum, instansi, perguruan tinggi, tempat ibadah, dan
lain-lain.
Sumber
daya manusia adalah sumber daya yang dapat dikembangkan secara terus-menerus,
dikoordinir, dan diarahkan untuk menggerakkan perpustakaan. Bersamaan dengan
sumber-sumber lain, sumber daya manusia dapat melakukan aktivitas yang optimal
dalam mencapai sasaran yang akan dituju oleh suatu perpustakaan.
Sumber
daya manusia yang diperlukan di perpustakaan tidak hanya pustakawan, tetapi
juga tenaga administrasi dan juga tenaga fungsional lain seperti, arsiparis,
pranata komputer, penerjemah, dan lainnya. Kemampuan dan keahlian mereka dapat
diatur dan diarahkan untuk mencapai tujuan pepustakaan.
Sistem
pengorganisasian di perpustakaan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan
eksternal. Faktor internal yang perlu dipertimbangkan adalah kekuatan dan
kelemahan perpustakaan, sedangkan faktor eksternal yang perlu diwaspadai adalah
adanya peluang dan ancaman yang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh suatu
perpustakaan.
2.
Struktur Organisasi Perpustakaan
Organisasi
timbul karena adanya kebutuhan untuk mengumpulkan orang-orang dalam rangka
pencapaian tujuan bersama melalui pembagian kerja. Pembagian kerja ini akan
efektif apabila di dalam organisasi itu terdapat struktur organisasi yang
jelas, baik secara makro maupun mikro.
Struktur
organisasi merupakan mekanisme formal untuk pengelolaan diri dengan pembagian
tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Oleh karena itu struktur
organisasi yang baik akan mencakup unsur-unsur spesialisasi kerja, strukturalisasi,
sentralisasi, dan koordinasi (Handoko, 1993:164).
Struktur
organisasi suatu jenis perpustakaan, berbeda dengan yang lain. Hal itu dapat
dimengerti karena perbedaan masyarakat yang dilayani, lembaga yang menaungi,
dana, dan sumber daya manusia. Oleh karena itu struktur masing-masing jenis
perpustakaan dapat dipahami sebagai berikut:
a.
Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Provinsi
b.
Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota
c.
Struktur Organisasi Perpustakaan Perguruan Tinggi
d.
Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah
e.
Struktur Organisasi Perpustakaan Khusus
3.
Faktor yang Mempengaruhi Pola
Struktur Organisasi Perpustakaan
Pola
sistem yang dianut oleh suatu perpustakaan perlu dikaji secara mendalam
ditinjau dari segi efesiensi dan efektifitasnya. Bila tujuannya memperoleh
efesiensi, polanya harus sederhana. Pustakawan perlu memahami masalah pola
organisasi kerena pemilihan pola yang kurang tepat dapat menimbulkan masalah
pada jasa pelayanan yang kurang memuaskan tetapi biayanya mahal. Penetuan pola
struktur oerganisisi perpustakaan yang akan dipilih tergantung pada faktor:
a.
Tujuan perpustakaan
Tujuan
atau obyek perpustakaan merupakan faktor yang penting bagi perencanaan
bagian-bagian perpustakaan.
b.
Tugas dan Fungsi
Secara
umum, tugas dan fungsi perpustakaan telah dirumuskan dalam Undang-Undang RI
Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Namun tentu saja secara khusus tugas
dan fungsi perpustakaan harus menyesuaikan dengan tugas lembaga induknya yang
memiliki tujuan yang berbrda antara satu lembaga dengan lembaga lainnya. Oleh
karena itu tujuan perpustakaan sekolah berbeda dengan perpustakaan perguruan
tinggi, atau jenis perpustakaan lainnya.
c.
Jenis pemakai
Jenis
pemakai yang akan dilayani menentukan pola organisasi. Misalnya, perpustakaan
khusus untuk tunanetra memerlukan jasa dan layanan yang berlainan dengan
perpustakaan sekolah.
d.
Jenis bahan yang dikelola
Jenis
bahan menentukan pola pengelolaan serta organisasi perpustakaan yang
mengkhususkan diri pada dokumen kertografis seperti peta, atlas dan globe akan
memerlukan tenaga yang dan materi konservasi yang berlainan dengan perpustakaan
yang mengkhususkan diri pada buku saja.
e.
Keadaan gedung perpustakaan
Gedung
perpustakaan yang direncanakan dengan cermat serta lebih fleksibel (luwes) akan
memudahkan penyeliaan serta memberikan berbagai pilihan dalam menentukan pola
organisasi.
f.
Personalia perpustakaan.
Setiap
personil harus sesuai dengan pola organisasi yang ditentukan. Pola pada
perpustakaan umum yung memetingkan jasa bagi pemakai umum memerlukan personil
berlainan dengan perpustakaan khusus dengan jumlah pemakai terbatas.
g.
Kegiatan otomasi perpustakaan.
Automasi
perpustakan menyangkut banyak aspek, sehingga perlu ditimbang masak-masak dalam
menetukan pola perpustakaan. Berbagai jasa perpustakaan dapat dilaksanakan
lebih cepat dan efesien karena outomasi, namun sebaliknya automasi juga memerlukan
biaya yang tidak sedikit.
h.
Keuangan
Faktor
keuangan memerlukan pertimbangan yang matang, karena keterbatasan dana
memungkinkan memilih bentuk sentralisasi semua kegiatan dan jasa.
Menurut
Gie (1992), Yaitu segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam
kerjasama mencapai tujuan tertentu.
Hal yang terkait dengan Administrasi yaitu :
1. Administrasi
pengelolaan buku
Yaitu rangkaian kegiatan atau
pekerjaan dalam mempersiapkan buku agar mudah diperoleh dan diketahui informasi
yang ada didalamnya.
2. Administrasi
pelayanan
Yaitu pelayanan perpustakaan sekolah
adalah memberi bantuan kepada pemustaka untuk mendapatkan bahan bacaan dan
informasi yang mereka perlukan.
3. Peraturan
dan tata tertib pelayanan
4. Statistik
yang perlu dibuat
a. Statistik
anggota
b. Statistik
pengunjung perpustakaan
5. Administrasi
pemeliharaan buku
BAB III
PENUTUP
Manajemen
sangat penting bukan hanya untuk perpustakaan. tetapi juga untuk setiap orang
yang memiliki tujuan yang sama. Suatu perpustakaan harus memiliki manajemen
perpustakaan yang baik dan benar. Karena dengan menerapkan manajemen
perpustakaan pasti akan banyak keuntungan yang akan didapat.
Untuk
melakukan manajemen di suatu perpustakaan hal yang penting harus diperhatikan.
Terutama untuk masalah sumber daya manusia yang masih sangat minim dibidang
perpustakaan. Dan perkembangan teknologi sangat berperan besar dalam suatu
perpustakaan, untuk menerapkan teknologi di suatu perpustakaan tentu memerlukan
biaya yang tidak murah. Disinilah tantangan tersendiri bagi seorang pemimpin untuk
menyelesaikan masalah seperti ini.
Daftar Pustaka
Daryono. (2008, September 24). Manajemen
Perpustakaan. Retrieved from Media Berbagi Pengetahuan:
http://daryono.staff.uns.ac.id/2008/09/24/manajemen-perpustakaan/ (07 Mar 17.)
Helsa.
(2014, September 17). Administrasi dan Organisasi Perpustakaan.
Retrieved from Pengelolaan Perpustakaan: http://pp.ktp.fip.unp.ac.id/?p=29 (07 Mar 17.)
Sahroni.
(n.d.). Ringkasan Materi Manajemen Perpustakaan. Pontianak, Kalimantan Barat,
Indonesia. (07 Mar 17.)
Undang - Undang
Republik Indonesia No. 43 Th. 2007 Tentang Perpustakaan (07 Mar 17.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar