Sabtu, 18 Mei 2019

MODEL PERILAKU PENELUSURAN INFORMASI MENURUT “WILLSON”


MODEL PERILAKU PENELUSURAN INFORMASI MENURUT “WILLSON”
Alfianus Deo1 Markus Kapitan2 Ramadhan3 Ramadhan Saukani4
(Mahasiswa Jusursan D3 Perpustakaan Universitas Tanjungpura Pontianak)

Abstrak
Informasi adalah suatu data yang diolah dan dikemas untuk kebutuhan penggunanya. Orang yang membutuhkan informasi disebut user atau pengguna. Setiap user atau pengguna membutuhkan informasi yang berbeda-beda. Karena itu diperlukan strategi khusus untuk menelusur suatu informasi. Didalam melakukan penelusuran suatu informasi terkadang ditemukan berbagai macam kendala, seperti lingkungan, situasi dan tujuan yang ada dari individu itu sendiri. Kendala terjadi karena faktor internal dan faktor eksternal. Dalam menelusur sebuah informasi diperlukan suatu teori atau model penelusuran informasi. Ada banyak model-model penelusuran informasi yaitu : model Willson, model Krikelas, model Ellis, dan lain-lain. Yang salah satunya akan dibahas yaitu model Willson beserta contoh studi kasus.

Kata Kunci : Model-Model, Informasi, Willson.

PENDAHULUAN
Menurut Yusuf & Subekti, Informasi adalah kumpulan data yang diproses dan diolah menjadi data yang memiliki arti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan. Suatu sistem tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya informasi.
Menurut Lasa HS, kata informasi berasal dari kata informare (bahasa latin) berarti membentuk melalui pendidikan. Dalam ilmu perpustakaan diartikan berita, peristiwa, data maupun literatur. Sedangkan dalam ilmu komunikasi, informasi diartikan keterangan maupun pesan yang berupa suara, isyarat, maupun cahaya yang dengan cara tertentu dapat diterima oleh sasaran baik berupa mesin maupun makhluk hidup.
Tiga hal penting dalam menentuntkan kualitas suatu informasi :
1.      Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan, dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan penggunanya pada situasi tertentu, disajikan secara lengkap, hanya yang dibutuhkan saja yang disajikan, dapat disajikan pada lingkup yang luas maupun terbatas, menunjukkan kinerja yang maksimal dengan pengukuran aktivitas yang telah diselesaikan sampai kemajuan yang telah dicapai dari sumber daya yang terkumpul.
2.      Tepat Waktu
Informasi harus ada saat dibutuhkan, selalu up-to-date, dapat disajikan berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan, dan dapat disajikan pada periode sekarang, masa lalu, dan  masa yang akan datang.
3.      Mudah Dimengerti
Informasi harus dapat disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti, dapat disajikan secara detail atau ringkasan, dapat diatur dalam urutan tertentu, dapat disajikan secara naratif baik dalam bentuk angka, grafik dan lainnya, dapat disajikan dalam bentuk cetak, video display dan media lainnya. (Yusup & Subekti).
Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang diolah dan dikemas untuk kebutuhan penggunanya. Informasi tersebut harus bersifat akurat, kredibel, mutakhir, dan terpercaya.

LANDASAN TEORI
Menurut Lasa HS, kebutuhan informasi adalah kebutuhan yang didasarkan pada dorongan untuk memahami, menguasai lingkungan, menemukan keingintahuan/curiousity dan penjelasan/exploratory, berawal dari pertanyaan kemudian dicari jawabannya. Kebutuhan seseorang tidak dapat lepas dari kebutuhan informasi. Semakin meningkat kehidupan seseorang, semakin meningkat pula kebutuhan akan informasi.
Kebutuhan informasi sangat penting bagi pengguna. Pengguna adalah golongan yang memerlukan informasi berdasarkan kebutuhannya. Yang tergolong dari tingkat pendidikan, sosial, pendapatan, kesempatan, dan jenis kelamin.

Mengenai startegi pencarian informasi menurut Marcia J. Bates yang dikutip oleh Putu, dalam penelitiannya sebagian besar pemakai informasi terjadi 4 hal yang dapat membantah asumsi one query one use (satu pengguna satu permintaan), yaitu :
1.      Sifat, permintaan/pertanyaan selalu dinamis, berganti-ganti sejalan dengan waktu.
2.      Dalam proses mencari informasi, seseorang lebih sering memungut sedikit-sedikit dan belum tentu menggunakan satu hasil pencarian sebagai patokan kepuasannya.
3.      Pencarian berdasarkan subjek (subject searching) adalah yang paling populer, namun kenyataannya orang juga melakukan backward searching (mencari “mundur” dengan mengintip catatan kaki di sebuah artikel dan menjadikan  informasi di situ sebagai dasar pencarian berikutnya), atau forward searching (mencari “maju” dengan melihat siapa mengutip siapa, alias mengikuti pola sitasi), atau jurnal run (hanya mencari dengan patokan nama jurnal-jurnal yang dianggap paling berwibawa dalam satu bidang tertentu), dan juga area scanning (menelusur secara agak serampangan alias browsing terhadap bidang-bidang yang dianggap berkaitan dengan topik pencarian.
4.      Orang yang bergerak disatu bidang akan memperlihatkan cara dan kebiasaannya dalam mencari berbeda dari bidang lainnya. (http://iperpin.wordpress.com. 2008).
Dari ke empat hal tersebut dapat diketahui bahwa seseorang dalam mencari informasi yaitu memilih sedikit-sedikit dengan cara berpindah dari satu sumber ke sumber yang lain dengan menggunakan media tertentu untuk memenuhi informasi yang diinginkan sesuai dengan kebutuhannya. Cara mencari informasi yang efisien yaitu dengan:
1.      Memahami topik
Pastikan topik yang dipilih benar-benar dipahami sebelum menemukan informasi untuk topik tersebut.
2.      Mengidentifikasi Query dan frase
Untuk menentukan kata kunci dan frase dari topik yang telah dipahami. Query adalah istilah pencarian awal untuk mencari informasi (kata kunci).
3.      Mengidentifikasi sinonim dan istilah yang terkait
Mengidentifikasi konsep-konsep utama adalah awal yang baik. Tidak ada jaminan bahwa database bisa mengidentifikasi query yang akan ditelusuri. Karena banyaknya kata atau frase yang mungkin digunakan dalam penelusuran. Yaitu bisa berupa:
a.       Broader Terms (istilah luas) yang akan membantu dalam menemukan informasi yang lebih umum.
b.      Narrower Terms (istilah sempit) yang akan membantu dalam menemukan informasi yang lebih spesifik.
c.       Synonyms or Related Terms (istilah yang terkait) untuk memastikan agar tidak kehilangan apapun informasi dengan mengabaikan kata kunci yang sama.
4.      Membuat pernyataan penelusuran yaitu mencari Query yang sama namun artinya berbeda, biasanya menggunakan simbol bintang (*) misalnya: untuk pencarian *comput, termasuk compute, computable, computer, computers.  Kemudian mencari frase yang tepat dengan menentukan kalimat sendiri biasanya dilambangkan dengan tanda kutip (”).
5.      Memulai pencarian
Berbagai cara untuk mencari informasi tentang topik tersebut. Harus memperhatikan tempat penerbitnya, siapa pengarangnya, berkaitan dengan topik, dan isinya.
6.      Mengevaluasi hasil pencarian
Mengevaluasi hasil pencarian terhadap dokumen/ artikel, batasi pencarian dengan menentukan: nama penulis, judul, abstrak, volume, isi, nama jurnal, kata kunci, jenis dokumen, dan waktunya.
7.      Menyimpan hasil pencarian
Ada dua manfaatnya, yaitu: dapat dilihat kembali jika suatu saat diperlukan dan hasil artikel tersebut dapat disimpan dalam email dan dapat dipublikasikan.
8.      Mengambil referensi
Membuat catatan referensi terhadap hasil seluruh dokumen yang didapat. (Putubuku, dalam http://iperpin.wordpress.com. 2008).
Karena sekarang sudah zamannya era teknologi informasi, banyak dari pengguna kebutuhan informasi menggunakan search engine. Seperti google, yahoo, bing dan sebagainya. Dikarenakan sifat informasinya lebih mutakhir, serta dapat menghemat biaya dan waktu.

Kendala yang diutarakan oleh Wersig, bahwa segala tindakan manusia didasarkan pada suatu keadaan yang dipengaruhi oleh lingkungan pengetahuan, situasi, dan tujuan yang ada pada diri manusia. (Pendit). Dari penyataan tersebut dapat kita tahu bahwa informasi sangat penting. Kendala terjadi karena faktor internal dan faktor eksternal atau dari kedua faktor tersebut.

Perilaku informasi merupakan keseluruhan pola laku manusia terkait dengan keterlibatan informasi. (Yusup dan Subekti). Sepanjang manusia memerlukan, memikirkan, memperlakukan, mencari, dan memanfaatkan informasi dari beragam saluran, sumber, dan media informasi lain, itu juga termasuk kedalam pengertian perilaku informasi.
Wilson menggambarkan perilaku pencarian informasi dalam dua model. Model yang pertama di buat pada tahun 1981 dan yang kedua pada tahun 1996. Model yang pertama di identifikasikan dalam 12 komponen yang di mulai dari pengguna informasi. Berikut ini adalah model pertama perilaku pencarian informasi menurut Wilson dalam Donald O. Case,.

 























Pengguna informasi dalam model ini mempunyai kebutuhan informasi tertentu. Dari kebutuhan informasi tersebut, akan menciptakan perilaku pencarian informasi yang terdiri dari permintaan sistem informasi dan permintaan sumber informasi lain. Hasil dari perilaku pencarian infromasi tersebut yaitu sukses atau gagal. Ketika proses tersebut sukses maka pengguna mendapatkan informasi, dan akan timbul rasa puas dan tidak puas yang di lanjutkan ke proses transfer informasi kepada orang lain, kemudian terjadilah kegiatan pertukaran informasi. (Case). Untuk model yang kedua perilaku pencarian informasi Wilson (1996) adalah sebagai berikut :

 

























Model ini terbatas pada konteks pencarian informasi dan Wilson menganggap bahwa perilaku informasi merupakan proses melingkar yang langsung berkaitan dengan pengolahan dan pemanfaatan informasi dalam konteks kehidupan seseorang. Kebutuhan akan informasi tidak langsung berubah menjadi perilaku mencari informasi, melainkan harus dipicu terlebih dahulu oleh pemahaman seseorang tentang persoalan dalan kehidupannya. Kemudian, setelah kebutuhan informasi berubah menjadi aktivitas mencari informasi, ada beberapa hal yang mempengaruhi perilaku tersebut, yaitu:
a.       Kondisi psikologi seseorang
Bahwa seseorang yang sedang risau akan memperlihatkan perilaku informasi yang berbeda dibandingkan dengan seseorang yang sedang gembira.
b.      Demografis
Dalam arti luas menyangkut kondisi sosial-budaya seseorang sebagai bagian dari masyarakat dalam hal ini. Kelas sosial juga dapat mempengaruhi perilaku informasi seseorang.
c.       Peran seseorang di masyarakat
Peran ini khususnya dalam hubungan interpesonal ikut mempengaruhi perilaku informasi.
d.      Lingkungan
Dalam hali ini adalah lingkungan terdekat maupun lingkungan yang lebih luas.
e.       Karakteristik sumber informasi
Karakter media yang akan digunakan dalam mencari dan menemukan informasi.
Kelima faktor diatas, menurut Wilson akan sangat mempengaruhi bagaimana akhirnya seseorang menunjukkan kebutuhan informasi dalam bentuk perilaku informasi.

STUDI KASUS
Pertama, Konteks kebutuhan informasi > Seseorang dalam konteksnya. Misalnya, seorang mahasiswa ingin membuat karya ilmiah seperti tugas akhir.
Kedua, Mekanisme pengaktifan > Teori tentang stress dan cara mengatasi persoalan. Mahasiswa tersebut terlebih dahulu memiliki pemahaman tentang tema yang ingin diangkat di dalam tugas akhirnya, misalnya tentang minat baca di Kalimantan Barat.
Ketiga, Variabel perantara > Psikologis, Demografis, Interpersonal, Lingkungan dan Karakteristik sumber informasi. Psikologis, mahasiswa tersebut dalam mood yang baik untuk mengerjakan tugas akhirnya. Demografis, berdasarkan kelas sosialnya mahasiswa tersebut dapat mencari informasi tentang tugas akhirnya, seperti pergi perpustakaan atau mencari lewat internet. Interpersonal, mahasiswa tersebut mencari informasi tentang tugas akhirnya kepada pustakawan. Lingkungan, mahasiwa tersebut mencari informasi mengenai minat baca baik minat baca yang ada di Kalimantan Barat ataupun tempat lainnya. Karakteristik sumber informasi, mahasiswa tersebut mencari sumber informasi tentang tugas akhirnya dari berbagai sumber seperti, internet, buku dan lain-lain.
Keempat, Perilaku pencarian informasi > Perhatian pasif, Pencarian pasif, Pencarian aktif, Pencarian berlanjut. Perhatian pasif, mahasiswa tersebut mendapat informasi tentang tugas akhirnya dari televisi, radio dan lain-lain. Pencarian pasif, mahasiswa tersebut pergi ke lembaga untuk mendapatkan hasil penelitian tentang minat baca di Kalimantan Barat. Pencarian aktif, mahasiswa tersebut melakukan pencarian informasi tentang tugas akhirnya melalui literatur-literatur yang ada seperti jurnal, jurnal online, dan lain-lain. Pencarian berlanjut, mahasiswa tersebut membanding-bandingkan informasi yang didapatnya berdasrakan aspek-aspek seperti, budaya, letak geografis, dan lain-lain.
Kelima, Pengelolahan dan pemanfaatan informasi. Mahasiswa tersebut membuat tugas akhirnya berdasarkan informasi yang subjektif. Sehingga informasi yang terdapat didalam tugas akhirnya dapat dimanfaatkan oleh pencari informasi lainnya.


SIMPULAN
Model perilaku pencarian informasi adalah keseluruhan pola dan tingkah laku manusia sepanjang memikirkan, mencari dan memanfaatkan informasi dari beragam saluran sumber dan media. Model perilaku pencairan informasi dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti tingkat pendidikan, jenis kelamin, pendapatan dan lain-lain. Penyebab utama dari model “Willson” adalah kebutuhan dan kondisi seseorang.

DAFTAR PUSTAKA

 

Case, D. (2002). Looking for Information. London: Academic Press. Retrieved from http://www.jurnal.uinsu.ac.id/index.php/jipi/article/download/101/66 (27 Feb. 17)
Fathurrahman, M. (2016). Model-Model Perilaku Pencarian Informasi. Retrieved from http://www.jurnal.uinsu.ac.id/index.php/jipi/article/download/101/66 (27 Feb. 17)
HS, L. (2009). Kamus Perpustakaan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Retrieved from http://www.jurnal.uinsu.ac.id/index.php/jipi/article/download/101/66 (27 Feb. 17)
Pendit, P. (2003). Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Suatu Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta: JIP-FSUI. Retrieved from http://www.jurnal.uinsu.ac.id/index.php/jipi/article/download/101/66 (27 Feb. 17)
Putubuku. (2008, Oktober 11). Informasi : Dibutuhkan, Diinginkan, Diperlukan. Retrieved from Ilmu Perpustakaan dan Informasi: https://iperpin.wordpress.com/2008/10/11/informasi-dibutuhkan-diinginkan-diperlukan/ (27 Feb. 17)
Yusup, M. (2010). Teori dan Praktik Penelusuran Informasi. Jakarta: Kencana. Retrieved from http://www.jurnal.uinsu.ac.id/index.php/jipi/article/download/101/66 (27 Feb. 17)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar