LAYANAN RUJUKAN UMUM
Disusun untuk Memenuhi
Tugas Kelompok pada Matakuliah
Praktik Bahan Rujukan Umum
Praktik Bahan Rujukan Umum

Disusun Oleh :
Ramadhan Saukani (F0271151021)
Fajar Pambudi (F0271151003)
Ramadhan (F0271151020)
Alfianus Deo (F0271151030)
Markus Kapitan (F0271151013)
Andoyadi (F0271151018)
PROGRAM STUDI D3
PERPUSTAKAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu
pengetahuan yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Tujuan penulisan
makalah ini yaitu memenuhi tugas mata kuliah Praktik Bahan Rujukan Umum.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan
dan sumbangan pemikiran, serta dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Praktik Bahan Rujukan Umum yaitu
Rudiarti, SP.
Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat.
Pontianak, Juni 2017
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pelayanan rujukan
merupakan pemberian bantuan kepada pengguna perpustakaan untuk menemukan
informasi dengan cara menjawab pertanyaan menggunakan koleksi referensi, serta
memberikan bimbingan untuk menemukan dan memakai koleksi referensi. Keberhasilan
dalam pelayanan referensi sangat dipengaruhi. Sumber-sumber sarana bibliografi
yang ada di perpustakaan yang bersangkutan.
Terutama dalam memberikan jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan bantuan koleksi bahan rujukan Layanan
rujukan merupakan layanan yang intinya memberikan jawaban-jawaban atas
pertanyaan pengguna informasi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut umumnya satu sama
lain tidak ada hubungannya. Dalam menjalankan fungsi informasi ini pustakawan
yang menjalankan tugas sebagai pelayan rujukan sebaiknya mencatat setiap
pertanyaan yang diajukan pengguna, kemudian
menggolong-golongkannya/mengklasifikasi sesuai dengan subyek atau topik
permasalahan yang dipertanyakan.
Layanan rujukan tergantung kepada besar
kecilnya perpustakaan. Pada perpustakaan yang kecil pekerjaan rujukan ini
biasanya dikerjakan sendiri oleh kepala perpustakaan. Pada perpustakaan yang
agak besar diperlukan seorang petugas khusus yang memenuhi syarat-syarat
sebagai petugas atau pustakawan rujukan, sehingga dapat melaksanakan pekerjaan
ini lebih baik. Bahkan pada perpustakaan yang lebih besar lagi, bukan saja
perlu petugas khusus, tetapi juga bagian yang khusus menyelenggarakan pekerjaan
rujukan yang kita kenal dengan bagian pelayanan rujukan.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
itu definisi layanan rujukan ?
2. Apa
saja tujuan layanan-layanan rujukan ?
3. Apa
saja fungsi layanan-layanan rujukan ?
4. Apa
saja jenis layanan-layanan rujukan ?
C. Tujuan
Pembahasan
1. Untuk
mengetahui definisi layanan rujukan
2. Untuk
mengetahui tujuan layanan-layanan rujukan
3. Untuk
mengetahui fungsi layanan-layanan rujukan
4. Untuk
mengetahui jenis layanan-layanan rujukan
BAB II
PEMBAHASAN
Banyak diantara ahli-ahli perpustakaan
yang memberikan definisi-definisi mengenai pelayanan rujukan, diantaranya
menurut Hutchins (1944) pelayanan rujukan itu adalah layanan yang bersifat
pribadi dan langsung bagi mereka yang mencari informasi di perpustakaan untuk berbagai
tujuan, dan juga bermacam kegiatan perpustakaan yang bertujuan menyediakan informasi
tersebut semudah mungkin.
Menurut American Library Association (ALA)
layanan rujukan adalah sebagian layanan perpustakaan yang secara langsung berhubungan
denngan pembaca dalam memberikan informasi dan penggunaan sumber-sumber perpustakaan
untuk kepentingan studi dan penelitian.
Sedangkan menurut Shores (1954) layanan
rujukan adalah bagian dari layanan perpustakaan yang tugasnya menginteprestasikan
seluruh koleksi perpustakaan termasuk sumber-sumber diluar perpustakaan yang
dapat digunakan.
Pelayanan
rujukan pada dasarnya mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Memungkinkan
pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat.
2. Memungkinkan
pemakai melakukan penelusuran literatur informasi dengan pilihan yang lebih
luas.
3. Memungkinkan
pemakai menggunakan koleksi rujukan dengan tepat guna.
Agar supaya tugas layanan rujukan dapat
berjalan dengan sebaik-baiknya, maka petugas rujukan harus lebih dahulu
memahami fungsi-fungsi rujukan. Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
Memberikan
jawaban-jawaban atas pertanyaan atas kebutuhan pemakai informasi. Biasanya
pertanyaan-pertanyaan itu satu sama lain tidak ada hubungannya. Demi kelancaran
tugas rujukan sebaiknya setiap pertanyaan dicatat kemudian digolong- golongkan.
Dalam
menjalankan tugas sehari- harinya, petugas rujukan perlu juga menyisihkan
waktunya untuk dapat memberikan bimbingan kepada pemakai perpustakaan agar
pemakai tersebut dapat menggunakan perpustakaan dengan baik dan efisien. Juga
agar pemakai tersebut menemukan buku-buku yang tepat dan sesuai dengan bidang
ilmu si pemakai. Bimbingan tersebut misalnya dalam hal penggunaan katalog perpustakaan,
pemakaian alat-alat microreadar, pemilihan dan pemakaian buku-buku rujukan
serta bahan pustaka lainnya.
Memberikan
pengarahan atau penerangan kepada pengunjung atau pemakai perpustakaan mengenai
penggunaan perpustakaan secara umum, penggunaan sumber sumber bibliografi, dan
koleksi rujukan lainnya. Selain bermaksud memperkenalkan cara penggunaan perpustakaan
yang baik kapada pemakai, juga bertujuan untuk menggairahkan serta meningkatkan
penggunaan perpustakaan tersebut. Pengarahan ini bisa dilakukan secara tidak
formal seperti yang biasa dilakukan terhadap pengunjung yang datang meminta penerangan
dan dapat pula dilakukan secara formal artinya diberikan melalui program
intruksi yang sebelumnya telah dipersiapkan serta disusun dengan cermat dan matang
serta disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Cara-cara formal ini biasanya
dilakukan oleh perpustakaan perguruan tinggi misalnya dengan memasukkannya sebagai
salah satu materi ceramah dalam suatu acara pengenalan kampus atau orientasi
kemahasiswaan yang diberikan kepada mahasiswa baru. Alat peraga sangat perlu
dalam pengarahan ini. Tetapi yang paling penting adalah petugas mampu dan
pandai dalam proses belajar mengajar.
Petugas
rujukan dapat mengamati pemakai atau pengunjung perpustakaan baik dalam hal kebutuhan
informasi yang diperlukan maupun latar belakang sosial dan tingkat pendidikan
pemakai serta bidang pendidikan yang ditekuninya. Misalnya apakah pemakai
tersebut peneliti dari bidang peternakan ataukah seorang anak SMA yang sedang
mencari informasi tentang sistem pemeliharaan ternak tertentu untuk bahan karya
tulisnya. Jadi informasi yang diberikan oleh petugas tersebut harus sesuai
dengan latar belakang pengetahuan dan tujuan pemakai perpustakaan tersebut.
Untuk
kepentingan penelitian atau mengenalkan bacaan yang menarik dan baik, petugas rujukan
biasanya membuat atau menyusun bibliografi. Di perguruan tinggi penyusunan bibliografi
ini dikerjakan atas permintaan staf pengajar atau peneliti dan mahasiswa untuk keperluan
penelitian atau karya tulis. Untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut
diperlukan petugas rujukan yang betul-betul memenuhi syarat yang diperlukan bagi
seorang pustakawan rujukan.
Macam
pelayanan rujukan dapat dibedakan menurut jenis pekerjaannya sebagai berikut :
1. Pelayanan
rujukan pokok.
a. Pemberian
informasi yang bersifat umum, baik mengenai perpustakaan, koleksi dan hal-hal lain
yang mudah dan cepat memenuhinnya.
b. Pemberian
informasi yang bersifat spesifik, yang untuk memenuhinya diperlukan referensi
bahan pustaka yang ada, ataupun konsultasi dengan petugas perpustakaan yang
lainnya.
c. Pemberian
bantuan untuk menelusur literatur atau bahan pustaka dengan menggunakan
katalog, bibliografi, dan alat-alat penelusuran lainnya.
d. Pemberian
bimbingan untuk menggunakan koleksi rujukan.
e. Pemberian
bantuan pengarahan untuk menemukan pokok-pokok bahasan tertentu dalam buku buku
yang sesuai dengan minat dan bidang studi pemakai.
f. Mengadakan
hubungan dan kerjasama dengan perpustakaan dan atau jasa
g. Informasi
lain dalam bidang penggunaan informasi.
h. Menyelenggarakan
pendidikan mengenai penggunaan alat-alat penemuan
i. Kembali
seperti katalog dan bibliografi, serta penggunaan koleksi rujukan.
j. Menyeleggarakan
pameran koleksi perpustakaan terutama untuk
k. Memperkenalkan
bahan pustaka yang baru diterima.
2. Mengorganisasi
koleksi rujukan dengan baik sehingga mudah digunakan.
3. Mencatat
dan mengumpulkan data (statistik) kegiatan pelayanan rujukan.
BAB III
PENUTUP
Layanan Referensi di Perpustakaan
Perguruan Tinggi, dimana para pustakawan seharusnya juga menjalankan fungsi
sebagai pendidik. Di tengah keprihatinan kondisi Perpustakaan Perguruan
Tinggi di Indonesia, pustakawan harus memiliki semangat untuk menjalankan fungsinya
dengan baik agar dapat sejajar dengan Perguruan Tinggi di luar negeri
(internasional). Untuk menjalankan fungsinya sebagai pendidik, ada banyak hal
yang dapat dilakukan oleh pustakawan. Sebagai seorang pendidik,
pustakawan perlu membekali diri dengan ketrampilan mengajar dengan secara aktif
mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada para dosen, dalam hal ini
biasanya ditangani oleh Biro Administrasi Umum.
Kecepatan waktu dalam komunikasi dengan
sesama anggota jaringan merupakan hal yang sangat fital bagi petugas referensi.
Jika dibandingkan dengan sistem pengiriman dokumen beberapa tahun yang lalu,
tentunya akan jauh berbeda. Beberapa tahun yang lalu perpustakaan mengirimkan
dokumennya dengan menggunakan jasa pos, tapi untuk saat ini dokumen permintaan
bisa dikirim lewat jaringan komputer, dengan e-mail. Sedangkan hasil pelacakan
petugas perpustakaan akan dapat diterima lewat fax.
Daftar Pustaka
Saleh, A. R. (1992). Pelayanan
Rujukan Umum. Bogor: Fakultas Pertanian IPB. Retrieved from
https://core.ac.uk/download/pdf/32359127.pdf diakses tanggal 8 Juni 17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar