Sabtu, 18 Mei 2019

KOLEKSI MEDIA INTERNET


KOLEKSI MEDIA INTERNET
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Matakuliah
Pemanfaatan Internet




Disusun Oleh :
Ramadhan Saukani
Ramadhan
Aslam Hafiz
Stevani Anggi



PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017


Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu pengetahuan yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Tujuan penulisan makalah ini yaitu memenuhi tugas matakuliah Pemanfaatan Internet.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dan sumbangan pemikiran, serta dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Pemanfaatan Internet yaitu Sahidi, M.IP.
Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat.




Pontianak, Mei 2017


Penulis


Daftar Isi






BAB I
PENDAHULUAN

Koleksi media internet atau disebut juga koleksi digital adalah segala sesuatu yang dapat diberikan nama file dan disimpan dalam bentuk elektronik. Koleksi digital dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu koleksi digitalisasi dan koleksi bentuk digital. Koleksi hasil digitalisasi yang merupakan koleksi hasil konversi ke dalam media elektronik atau digital dan  koleksi yang lahir dalam bentuk digital (born digital) (Lazinger, 2001: 26).
Berbicara soal koleksi perpustakaan adalah salah satu tempat penyimpanan informasi yang kayak akan koleksi. Seperti koleksi karya tercetak yang masih bersifat analog ataupun yang sudah di digitalasasi. Dan adapula koleksi digital yang tidak berada di perpustakaan seperti halnya koleksi yang ada di internet.
Sehingga setiap koleksi yang adapun tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Baik dari sumber daya manusia pengelolanya, alat pendukung, dana dan lain-lain. Yang dimana akan dibahas di dalam makalah ini.

a.    Apa itu koleksi media internet ?
b.    Apa saja karakteristik dan jenis koleksi media internet ?
c.    Bagaimana perkembangan koleksi media internet ?
d.    Apa saja kelebihan koleksi media internet ?
e.    Apa saja kekurangan koleksi media internet ?

a.    Mengetahui pegertian koleksi media internet
b.    Mengetahui karakteristik dan jenis koleksi media internet
c.    Mengetahui perkembangan koleksi media internet
d.    Mengetahui kelebihan koleksi media internet
e.    Mengetahui kekurangan koleksi media internet


BAB II
PEMBAHASAN

Koleksi digital adalah segala sesuatu yang dapat diberikan nama file dan disimpan dalam bentuk elektronik. Koleksi digital dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu koleksi hasil digitalisasi yang merupakan koleksi hasil konversi ke dalam media elektronik atau digital dan koleksi yang lahir dalam bentuk digital (born digital) (Lazinger, 2001: 26).
Menurut Glossary yang dikeluarkan oleh African Digital Library, yang dimaksud dengan koleksi digital adalah:
“This is an electronic Internet based collection of information that is normally found in hard copy, but converted to a computer compatible format. Digital books seemed somewhat slow to gain popularity, possible because of the quality of many computer screens and the relatively short 'life' of the Internet. ...”
Singkatnya koleksi digital sebenarnya dapat dipahami sebagai koleksi informasi dalam bentuk elektronik atau digital yang mungkin terdapat juga dalam koleksi cetak, yang dapat diakses secara luas menggunakan media komputer dan sejenisnya. Koleksi digital disini dapat bermacam-macam, dapat berupa buku elektronik, jurnal elektronik, database online, statistic elektronik, dan lain sebagainya.

Berdasarkan sifat media sumber informasi dan isinya, koleksi digital dibedakan menjadi (Pendit, 2008: 38):
a.    Bahan dan sumberdaya full-text, termasuk disini e-journal, koleksi digital yang bersifat terbuka (open access), e-books, e-newspapper, dan tesis serta disertasi digital.
b.    Sumberdaya metadata, termasuk perangkat lunak digital berbentuk katalog, indeks, dan abstrak, atau sumber daya yang menyediakan tentang informasi lainnya.
c.    Bahan-bahan multimedia digital.
d.    Aneka situs di internet.
Pembagian di atas memperlihatkan perbedaan dalam sifat media, sumber informasi sekaligus isinya. Kategori pertama merupakan isi tekstual yang pada umumnya mendominasi 0perpustakaan saat ini. Kategori kedua merupakan informasi tentang isi dan pada bagian ini dipisahkan karena sifatnya yang khas sebagai temu kembali informasi (Information retrieval). Kategori ketiga merujuk kepada pengertian multimedia yang sesungguhnya. Sedangkan kategori keempat menunjukkan sumber informasi yang berada di luar perpustakaan yang kemungkinan menyediakan ketiga kategori sebelumnya.

Sumberdaya teks digital merupakan sumberdaya yang paling populer saat ini dan masih akan terus berkembang, dalam setiap perkembangannya meyebabkan perubahan-perubahan dalam aplikasi teknologinya. Pada masa awal kelahiran teks digital, Lancaster (1995: 519-520) mengingatkan akan adanya empat kemungkinan penggunaan teknologi digital dalam produksi teks:
a.    Menggunakan komputer untuk memproduksi publikasi tercetak, lalu menyebarkan versi tercetaknya.
b.    Distribusi teks dalam bentuk elektronik, dan versi elektronik atau digital ini sebenarnya persis sama dengan versi tercetaknya. Artinya, versi elektronik itu adalah berkas untuk membuat versi tercetaknya atau merupakan hasil dari konversi analog ke digital.
c.    Distribusi teks dalam bentuk elektronik atau digital, tetapi bentuk ini memiliki tambahan fasilitas yang tidak ada di bentuk tercetak, dan biasanya dibuat khusus agar mudah dibaca di layar komputer. Fasilitas tambahannya bisa merupakan mesin pencari (search engine) dan profiling (membantu pengguna mencari berdasarkan minat mereka).
d.    Bentuk publikasi yang sama-sekali baru untuk memanfaatkan semua fasilitas multimedia, sehingga bersifat sekaligus hypertext dan hypermedia, menggabungkan teks dengan gambar, video, suara dan sebagainya.

Kelebihan koleksi digital, diantaranya adalah (Harvey, 1993: 178):
a.    Dapat dipublikasikan dengan cepat dan disebarkan tanpa penurunan kualitas melalui jaringan komunikasi elektronik dimanapun pengguna berada.
b.    Menghemat ruang penyimpanan.
c.    Dapat disimpan dalam berbagai bentuk media dan dapat ditransfer dari satu bentuk media penyimpanan ke media penyimpanan lainnya.
d.    Menawarkan proses temu kembali informasi (information retreival) dan akses terhadap informasi dengan lebih cepat.
e.    Mudah digandakan berkali-kali untuk dijadikan cadangan (back up data).
f.     Mudah untuk digali informasinya oleh para peneliti jika di-upload ke dalam sebuah alamat web.
g.    Mengamankan isi naskah dari kepunahan agar generasi seterusnya tetap mendapatkan informasi dari ilmu-ilmu yang terkandung dari naskah tersebut.

E.   Kekurangan Koleksi Media Internet
Kekurangan media elektronik dibandingkan dengan media cetak adalah dalam proses dan teknik pendayagunaannya. Media cetak dapat dimanfaatkan dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja tanpa perlu alat pendukung lainnya, sedangkan media elektronik memerlukan alat bantu dalam pendayagunaannya. Tanpa dukungan alat bantu tersebut maka media elektronik tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Seperti halnya media cetak, media elektronik dapat diproduksi dalam jumlah yang besar, dapat disebarluaskan kepada masyarakat yang membutuhkannya. Perawatan dan pemeliharaan media elektronik jauh lebih sulit dan mahal dibandingkan dengan media cetak. Jenis bahan baku yang digunakan sangat rentan terhadap ketidakstabilan kondisi lingkungan seperti debu, temperatur, dan kelembaban udara yang sangat tinggi serta jamur. Disamping itu, koleksi media elektronik usia pakainya sangat terbatas yang sangat dipengaruhi oleh perubahan teknologi yang sedemikian pesatnya (Gardjito, 2002: 12).


BAB III
PENUTUP

Sebelum adanya teknologi informasi koleksi atau informasi yang ada hanya berbentuk analog atau tercetak. Seiring  dengan perkembangan teknologi informasi segala informasi sangat mudah didapatkan. Sehingga pada jaman sekarang terjadi ledakan informasi. Baik itu informasi yang valid hingga yang bersifat hoax semuanya ada. Perpustakaan terutama pustakawan memiliki peran untuk mengelola informasi yang ada tersebut agar penggunanya dapat menemukan atau mencari informasi yang valid.

Teknologi informasi semakin berkembang dan sudah menjadi tugas perpustakaan untuk melakukan alih media pada bahan koleksinya. Agar dapat bersaing dengan search engine seperti Google dan kemudahan bagi pemustaka untuk mencari informasi yang valid. Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia khususnya pustakawan yang memahami teknologi informasi yang ahli dibidangnya. Pemahaman teknologi informasi saja tidak cukup tetapi harus juga didukung oleh dana yang tidak sedikit untuk pengoperasianya. Dan yang tak kalah pentingnya peran pemerintah dan masyarakat untuk dapat menyeleksi mana informasi yang valid dan yang hoax.

Daftar Pustaka


A P H, P. (2013). PRESERVASI DIGITAL KOLEKSI TUGAS AKHIR DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA (Doctoral dissertation). Yogyakarta: UAJY. Dikutip dari http://www.e-journal.uajy.ac.id.html diakses tanggal 03 Mei 2017
Anonim. (2002). African Digital Library Glossary. Dikutip dari http://www.arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/Dig_coll_Building.doc diakses tanggal 03 Mei 2017
Lazinger, & S. S. (2011). Digital Preservation and Metadata: History, Theory, Practice. Engewood: Libraries Unlimitied. Dikutip dari http://www.e-journal.uajy.ac.id.html diakses tanggal 03 Mei 2017
Pendit, P. L. (2008). Perpustakaan Digital dari A samapai Z. Jakarta: Cita Karyakarsa. Dikutip dari http://www.e-journal.uajy.ac.id.html diakses tanggal 03 Mei 2017
Ross, H. (1993). Preservation in Libraries: Principles, Strategies and Practice for Librarian. London: Bowker-Saur. Dikutip dari http://www.e-journal.uajy.ac.id.html diakses tanggal 03 Mei 2017



Tidak ada komentar:

Posting Komentar