KOLEKSI MEDIA INTERNET
Disusun untuk Memenuhi
Tugas Kelompok pada Matakuliah
Pemanfaatan Internet
Pemanfaatan Internet
Disusun Oleh :
Ramadhan Saukani
Ramadhan
Aslam Hafiz
Stevani Anggi
PROGRAM STUDI D3
PERPUSTAKAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu pengetahuan
yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Tujuan penulisan makalah ini
yaitu memenuhi tugas matakuliah Pemanfaatan Internet.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan
dan sumbangan pemikiran, serta dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Pemanfaatan Internet yaitu
Sahidi, M.IP.
Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat.
Pontianak, Mei 2017
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
Koleksi
media internet atau disebut juga koleksi digital adalah segala sesuatu yang
dapat diberikan nama file dan disimpan dalam bentuk elektronik. Koleksi
digital dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu koleksi digitalisasi dan
koleksi bentuk digital. Koleksi hasil digitalisasi yang merupakan koleksi hasil
konversi ke dalam media elektronik atau digital dan koleksi yang lahir dalam bentuk digital (born
digital) (Lazinger, 2001: 26).
Berbicara
soal koleksi perpustakaan adalah salah satu tempat penyimpanan informasi yang
kayak akan koleksi. Seperti koleksi karya tercetak yang masih bersifat analog
ataupun yang sudah di digitalasasi. Dan adapula koleksi digital yang tidak
berada di perpustakaan seperti halnya koleksi yang ada di internet.
Sehingga
setiap koleksi yang adapun tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Baik dari sumber daya manusia pengelolanya, alat pendukung, dana
dan lain-lain. Yang dimana akan dibahas di dalam makalah ini.
a. Apa
itu koleksi media internet ?
b. Apa
saja karakteristik dan jenis koleksi media internet ?
c. Bagaimana
perkembangan koleksi media internet ?
d. Apa
saja kelebihan koleksi media internet ?
e. Apa
saja kekurangan koleksi media internet ?
a. Mengetahui
pegertian koleksi media internet
b. Mengetahui
karakteristik dan jenis koleksi media internet
c. Mengetahui
perkembangan koleksi media internet
d. Mengetahui
kelebihan koleksi media internet
e. Mengetahui
kekurangan koleksi media internet
BAB II
PEMBAHASAN
Koleksi digital adalah
segala sesuatu yang dapat diberikan nama file dan disimpan dalam bentuk
elektronik. Koleksi digital dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu koleksi
hasil digitalisasi yang merupakan koleksi hasil konversi ke dalam media elektronik
atau digital dan koleksi yang lahir dalam bentuk digital (born digital)
(Lazinger, 2001: 26).
Menurut Glossary yang dikeluarkan oleh African Digital
Library, yang dimaksud dengan koleksi digital adalah:
“This
is an electronic Internet based collection of information that is normally
found in hard copy, but converted to a computer compatible format. Digital
books seemed somewhat slow to gain popularity, possible because of the quality
of many computer screens and the relatively short 'life' of the Internet. ...”
Singkatnya koleksi digital sebenarnya
dapat dipahami sebagai koleksi informasi dalam bentuk elektronik atau digital
yang mungkin terdapat juga dalam koleksi cetak, yang dapat diakses secara luas
menggunakan media komputer dan sejenisnya. Koleksi digital disini dapat
bermacam-macam, dapat berupa buku elektronik, jurnal elektronik, database
online, statistic elektronik, dan lain sebagainya.
Berdasarkan sifat media
sumber informasi dan isinya, koleksi digital dibedakan menjadi (Pendit, 2008:
38):
a. Bahan
dan sumberdaya full-text, termasuk disini e-journal, koleksi
digital yang bersifat terbuka (open access), e-books, e-newspapper, dan
tesis serta disertasi digital.
b. Sumberdaya
metadata, termasuk perangkat lunak digital berbentuk katalog, indeks, dan
abstrak, atau sumber daya yang menyediakan tentang informasi lainnya.
c. Bahan-bahan
multimedia digital.
d. Aneka
situs di internet.
Pembagian di atas memperlihatkan perbedaan
dalam sifat media, sumber informasi sekaligus isinya. Kategori pertama
merupakan isi tekstual yang pada umumnya mendominasi 0perpustakaan saat ini.
Kategori kedua merupakan informasi tentang isi dan pada bagian ini dipisahkan
karena sifatnya yang khas sebagai temu kembali informasi (Information
retrieval). Kategori ketiga merujuk kepada pengertian multimedia yang
sesungguhnya. Sedangkan kategori keempat menunjukkan sumber informasi yang
berada di luar perpustakaan yang kemungkinan menyediakan ketiga kategori
sebelumnya.
Sumberdaya teks digital merupakan
sumberdaya yang paling populer saat ini dan masih akan terus berkembang, dalam
setiap perkembangannya meyebabkan perubahan-perubahan dalam aplikasi
teknologinya. Pada masa awal kelahiran teks digital, Lancaster (1995: 519-520)
mengingatkan akan adanya empat kemungkinan penggunaan teknologi digital dalam
produksi teks:
a. Menggunakan
komputer untuk memproduksi publikasi tercetak, lalu menyebarkan versi
tercetaknya.
b. Distribusi
teks dalam bentuk elektronik, dan versi elektronik atau digital ini sebenarnya
persis sama dengan versi tercetaknya. Artinya, versi elektronik itu adalah
berkas untuk membuat versi tercetaknya atau merupakan hasil dari konversi
analog ke digital.
c. Distribusi
teks dalam bentuk elektronik atau digital, tetapi bentuk ini memiliki tambahan
fasilitas yang tidak ada di bentuk tercetak, dan biasanya dibuat khusus agar
mudah dibaca di layar komputer. Fasilitas tambahannya bisa merupakan mesin
pencari (search engine) dan profiling (membantu pengguna mencari
berdasarkan minat mereka).
d. Bentuk
publikasi yang sama-sekali baru untuk memanfaatkan semua fasilitas multimedia,
sehingga bersifat sekaligus hypertext dan hypermedia, menggabungkan teks
dengan gambar, video, suara dan sebagainya.
Kelebihan
koleksi digital, diantaranya adalah (Harvey, 1993: 178):
a. Dapat
dipublikasikan dengan cepat dan disebarkan tanpa penurunan kualitas melalui
jaringan komunikasi elektronik dimanapun pengguna berada.
b. Menghemat
ruang penyimpanan.
c. Dapat
disimpan dalam berbagai bentuk media dan dapat ditransfer dari satu bentuk
media penyimpanan ke media penyimpanan lainnya.
d. Menawarkan
proses temu kembali informasi (information retreival) dan akses terhadap
informasi dengan lebih cepat.
e. Mudah
digandakan berkali-kali untuk dijadikan cadangan (back up data).
f. Mudah
untuk digali informasinya oleh para peneliti jika di-upload ke dalam
sebuah alamat web.
g. Mengamankan
isi naskah dari kepunahan agar generasi seterusnya tetap mendapatkan informasi
dari ilmu-ilmu yang terkandung dari naskah tersebut.
Kekurangan media elektronik dibandingkan
dengan media cetak adalah dalam proses dan teknik pendayagunaannya. Media cetak
dapat dimanfaatkan dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja tanpa perlu
alat pendukung lainnya, sedangkan media elektronik memerlukan alat bantu dalam
pendayagunaannya. Tanpa dukungan alat bantu tersebut maka media elektronik
tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Seperti halnya media cetak,
media elektronik dapat diproduksi dalam jumlah yang besar, dapat disebarluaskan
kepada masyarakat yang membutuhkannya. Perawatan dan pemeliharaan media
elektronik jauh lebih sulit dan mahal dibandingkan dengan media cetak. Jenis
bahan baku yang digunakan sangat rentan terhadap ketidakstabilan kondisi
lingkungan seperti debu, temperatur, dan kelembaban udara yang sangat tinggi
serta jamur. Disamping itu, koleksi media elektronik usia pakainya sangat
terbatas yang sangat dipengaruhi oleh perubahan teknologi yang sedemikian
pesatnya (Gardjito, 2002: 12).
BAB III
PENUTUP
Sebelum
adanya teknologi informasi koleksi atau informasi yang ada hanya berbentuk
analog atau tercetak. Seiring dengan perkembangan
teknologi informasi segala informasi sangat mudah didapatkan. Sehingga pada
jaman sekarang terjadi ledakan informasi. Baik itu informasi yang valid hingga
yang bersifat hoax semuanya ada.
Perpustakaan terutama pustakawan memiliki peran untuk mengelola informasi yang ada
tersebut agar penggunanya dapat menemukan atau mencari informasi yang valid.
Teknologi
informasi semakin berkembang dan sudah menjadi tugas perpustakaan untuk
melakukan alih media pada bahan koleksinya. Agar dapat bersaing dengan search
engine seperti Google dan kemudahan bagi pemustaka untuk mencari informasi yang
valid. Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia khususnya pustakawan yang
memahami teknologi informasi yang ahli dibidangnya. Pemahaman teknologi
informasi saja tidak cukup tetapi harus juga didukung oleh dana yang tidak
sedikit untuk pengoperasianya. Dan yang tak kalah pentingnya peran pemerintah
dan masyarakat untuk dapat menyeleksi mana informasi yang valid dan yang hoax.
Daftar Pustaka
A P H, P. (2013). PRESERVASI
DIGITAL KOLEKSI TUGAS AKHIR DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
(Doctoral dissertation). Yogyakarta: UAJY. Dikutip dari http://www.e-journal.uajy.ac.id.html diakses
tanggal 03 Mei 2017
Anonim.
(2002). African Digital Library Glossary. Dikutip dari http://www.arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/Dig_coll_Building.doc diakses tanggal 03 Mei 2017
Lazinger,
& S. S. (2011). Digital Preservation and Metadata: History, Theory,
Practice. Engewood: Libraries Unlimitied. Dikutip dari http://www.e-journal.uajy.ac.id.html diakses
tanggal 03 Mei 2017
Pendit, P.
L. (2008). Perpustakaan Digital dari A samapai Z. Jakarta: Cita
Karyakarsa. Dikutip dari
http://www.e-journal.uajy.ac.id.html diakses tanggal 03 Mei 2017
Ross, H.
(1993). Preservation in Libraries: Principles, Strategies and Practice for
Librarian. London: Bowker-Saur. Dikutip dari http://www.e-journal.uajy.ac.id.html diakses tanggal 03
Mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar