Resume Perkembangan Teknologi Informasi
Dan Cakupannya Dalam Perpustakaan
I.
Pendahuluan
Pada era globalisasi ini telah banyak terjadi
kemajuan-kemajuan teknologi yang dimanfaatkan
masyarakat, dan yang lebih
kelihatan terutama kemajuan di berbagai bidang ilmu. Hal ini disebabkan karena adanya kemajuan-kemajuan
teknologi informasi. Kebanyakan orang
menganggap Teknologi informasi sama
dengan teknologi baru. Padahal sebenarnya teknologi informasi (Information Technology ) telah mulai
dikenal sejak tahun 1970-an. Hal ini sebenarnya bisa dilihat dari adanya
telegram, yang kemudian berkembang dengan
adanya Facimile (Fax.), dan perkembangan terakhir yaitu adanya E-mail
dan Voice Mail. Penerapan teknologi informasi saat ini
telah terjadi di segala bidang dan dapat kita lihat dan rasakan di rumah-rumah,
di kantor, perdagangan dan keuangan, dan
juga di bidang militer. Dalam
makalah ini akan dibahas secara khusus penerapan teknologi informasi di
bidang perpustakaan dan pusat-pusat
dokumentasi dan informasi.
Beberapa hal yang
dibahas dalam makalah ini adalah
pengertian dan cakupan teknologi informasi, penerepan teknologi informasi di
perpustakaan, fungsi-fungsi, dan dampak tekonologi informasi.
Maksud dari tulisan ini adalah agar dapat diketahui oleh para pustakawan
dan calon-calon pustakawan konsep dan penerapan teknologi di perpustakaan agar
mereka siap menghadapi kemajuan teknologi informasi di dunia yang telah
merambah dengan luas di perpustakaan-perpustakaan di Indonesia.
II.
Sejarah Perkembangan.
Kemajuan
Teknologi Informasi di kantor-kantor di dunia dimulai pada pertengahan abad
ke-20, dengan diperkenalkannya telepon otomatis, alat pencatat telegram, telex,
mesin ketik elektrik, mesin duplikator, mesin penjumlah, tabulator dan perangkat pengolahan data.
Sejarah perkembangan teknologi informasi untuk
perpustakaan dimulai pada masa pra komputer. Pada waktu itu untuk
sarana penulisan dokumen di kantor-kantor
dan khususnya di perpustakaan, masih menggunakan mesin ketik manual,
kemudian ada mesin ketik listrik (elektronis), atau yang dikenal dengan mesin ketik
IBM. Kemudian mulai ada komputer kira-kira pertengahan abad 19 (untuk
negara-negara maju, dan di Indonesia
sekitar tahun 70-an) Pada waktu itu komputer digunakan secara Off-Line,
artinya tidak dihubungkan dengan sarana telepon, dan digunakan untuk
masing-masing bagian. Pada saat itu meskipun sudah ada perangkat-perangkat
lunak untuk sistem sirkulasi, pengatalogan, atau pengolahan, tetapi belum
dihubungkan dengan suatu sistem yang terpadu. .Kemudian dengan adanya kemajuan
teknologi, pengelolaan data di perpustakaan dan pusat dokumentasi dan informasi
dapat dilakukan pengelolaan rumah tangga perpustakaan (Library house-keeping
) dengan Automasi Perpustakaan. Kemudian dengan semakain meningkatnya kemajuan
teknologi, penggunaan komputer secara off-line dapat diganti dengan on-line
dan disambungkan ke berbagai jaringan di
dunia dengan berbagai Web-Site di
dunia. Perpustakaan ada yang dikenal dengan nama Perpustakaan Elektronik dan
Perpustakaan Maya (Virtual library )
III. Pengertian
dan cakupan Teknologi Informasi.
Kata Teknologi Informasi berasal
dari kata Information Technology. Kata Technology berdasarkan Kamus Advanced Leaner’s Dictionary of Current
English (1974) adalah penerapan pengetahuan secara sistematis pada tugas-tugas
praktis dalam suatu industri. Senada dengan
definisi tsb, Sulistyo-Basuki (1992:81) menyatakan bahwa Teknologi dapat diartikan
sebagai pelaksanaan ilmu, sinonim dengan ilmu terapan.
Kata Informasi
dalam Oxford Advanced Learners's
Dictionary of Current English (1980: 437), diartikan sebagai sesuatu yang diberitahukan, pengetahuan, dan
berita. Sedang dalam Ilmu Informasi,
kata-kata "Informasi", "pengetahuan", dan
"berita" dibedakan. Menurut Teskey (dalam Pendit,1992) data adalah
hasil observasi langsung terhadap suatu kejadian, yang merupakan perlambangan
yang mewakili objek atau konsep dalam dunia nyata, yang dilengkapi dengan nilai
tertentu; Informasi adalah kumpulan data yang terstruktur, yang disampaikan
seseorang kepada orang lain. Sedangkan berita menurut Arifin (1997), adalah informasi yang menarik, penting, dan belum pernah didengar.
Informasi
merupakan sarana baku untuk menunjang dan meningkatkan kegiatan bidang Ilmu
Pengetahuan, kebudayaan, dan teknologi. Pengetahuan, adalah sesuatu yang
digunakan manusia untuk memahami dunia,
yang dapat diubah-ubah berdasarkan
informasi yang diterima. Dalam makalah ini
informasi secara singkat diartikan sebagai segala data, fakta, dan
pengetahuan yang disampaikan kepada orang lain
melalui berbagai media, dalam bentuk tekstual, gambar, maupun suara.
Teknologi
informasi merupakan sebuah istilah baru yang merupakan terjemahan dari Information
Technology Bagi kebanyakan orang
teknologi informasi merupakan sinonim dari “Teknologi Baru”, karena karena
kaitannya yang erat dengan mesin-mesin microprosesor., seperti
mikro-komputer, alat-alat yang bekerja secara otomatis, seperti alat pengolah
kata, dan lain sebagainya . Pengertian Teknologi Informasi berdasarkan
British Advisory Council for Applied Research and Development
(Dalam Zorkoczy, (1990: 12).adalah
meliputi bidang-bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan perekayasaan serta
teknik-teknik pengelolaan yang digunakan dalam penanganan dan
pengolahan informasi , penerapan bidang dan teknik tersebut, komputer
dan interaksinya dengan manusia dan mesin, masalah sosial ekonomi serta budaya yang berkaitan. .Memang banyak definisi-definisi
tentang Teknologi Informasi, sehingga dalam
“Macmillan Dictionary of Personal Computing and Communication”
terdapat empat halaman yang menjelaskan
tentang Teknologi Informasi.
Khusus di bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi Sulistyo-Basuki menyatakan bahwa Teknologi Informasi adalah
teknologi yang digunakan untuk menyimpan, mengolah, menghasilkan, dan menyebar-
luaskan informasi.
Akar dari teknologi
informasi pada masa sebelum ada komputer
digital adalah telekomunikasi dan sistem audio-video. Kemudian dengan adanya
komputer digital telah membentuk beberapa cabang baru. Dengan adanya kemajuan-kemajuan
teknologi, saat ini cakupan Teknologi informasi meliputi :
1) Telekomunikasi. Contoh penerapannya yaitu :
adanya Teleconference atau yang sekarang dikenal dengan nama Trimitra;
Telkom Memo; Lacak, dll.
2) Komputer,
termasuk mikrobentuk. Contohnya yaitu, perlindungan data, sistem
pakar, komunikasi suara dengan bantuan
komputer.
3) Jaringan digital, contohnya antara lain
adanya surat elektronik, sistem
informasi, jaringan informasi /
4) Audio
dan video, termasuk sistem komunikasi
optik. Contoh : Video Conference, Video-teks ,dll.
IV.
Penerapan Teknologi informasi
Pada dasarnya teknologi informasi
mengalami kemajuan dalam dua arah:
1)
Pengembangan
produk, yaitu pengembangan perangkat sistem dan konsep konsepnya (gagasan,
prosedur), dengan cakupan aplikasi di segala bidang yang mengharuskan manusia
berhubungan dengan informasi, dilihat dari perangkat yang digunakan.
2)
Aplikasi produk dan konsep tsb. pada sejumlah kegiatan
tertentu, antara lain di bidang industri, keuangan dan perdangan, percetakan,
militer, dan untuk pengelolaan pekerjaan
di kantor.
Dalam makalah yang singkat ini selanjutnya
penulis hanya akan membahas kemajuan teknologi informasi dalam hubungannya dengan aplikasi produk dan
konsep konsepnya khususnya pada perpustakaan dan pusat dokumentasi dan
informasi.
Aplikasi teknologi informasi yang
tercakup dalam ruang lingkup suatu sistem informasi, baik itu perpustakaan maupun pusat-pusat
dokumentasi dan informasi, secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 4 bidang
utama, yaitu :
1. Library housekeeping ( Perawatan /pengelolaan perpustakaan)
2.
Information retrieval (Temu kembali informasi /
Penelusuran Informasi)
3. General purpose software
(Perangkat lunak untuk berbagai macam keperluan)
4. Library networking (Jaringan
kerjasama perpustakaan )
Ad.1.
Library Housekeeping
Library
housekeeping atau pengelolaan perpustakaan, merupakan istilah umum yang mengacu pada
berbagai macam kegiatan rutin yang perlu dilakukan agar supaya perpustakaan
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dapat
dilakukan dengan menggunakan sistem yang terpadu yang terdiri dari beberapa
modul, yaitu akuisisi atau pengadaan, pengatalogan, sirkulasi, pengaksesan
katalog oleh umum atau yang dikenal dengan nama OPAC (Online Public Akses Catalog), dan peminjaman antar
perpustakaan.
Konsep integrasi
akhir-akhir ini telah diterapkan secara luas pada sistem housekeping perpustakaan. Istilah
Sistem Perpustakaan yang Terintegrasi (Integrated Library System) sering digunakan sebagai indikasi bahwa
sub-sistem atau modul-modul yang ada diintegrasikan semuanya membentuk Sistem
Informasi Tunggal yang berbasis komputer yang mampu m[i]elakukan
tukar menukar informasi dari satu modul ke modul lain, serentak oleh beberapa
modul yang berbeda sehingga memungkinkan penggunaan dan pemanfaatan data oleh
sistem akan lebih efisien. Sebagai contoh:: informasi pengarang / judul akan digunakan bersama oleh
modul : Akuisisi, Pengatalogan, Sirkulasi, OPAC (Online Public Acces
Catalog), dan Informasi pengelolaan. Dari semua modul atau sub sistem ini
yang paling penting bagi pemakai adalah sub sistem OPAC, yang memungkankan pengaksesan Online ke
katalog.
Sistem Perpustakaan yang
Terintegrasi ini kemudian dikenal secara luas dengan nama Otomasi
Perpustakaan. Secara umum ada tiga generasi Otomasi Perpustakaan, yaitu:
Generasi I : Otomasi aktivitas-aktivitas pemrosesan, seperti akuisisi
dan pengatalogan ditambah dengan pengendalian sirkulasi.
Generasi II :
Pengembangan dan pemasangan sistem yang terintegrasi termasuk OPAC
Generasi III : Dibangun Local Area Network dengan
kemampuan komputasi dan komunikasi pada stasiun kerja individu.
Pengertian Otomasi Perpustakaan
kalau dilihat dari segi etimologi berasal dari
bahasa Inggris yaitu Library
Automation. Kata Automation di dalam Microcomputer dictionary
berarti : 1) Perubahan dari suatu proses atau prosedur secara otomatis; 2) Pelaksanaan proses dengan
sarana-sarana otomatis (Sippl, 1975).
Adapun konsep Otomasi berdasarkan
Encyclopedia of Science and Technology, Vol.1, menggambarkan penerapan
mesin-mesin komputer pada penyimpanan, pemrosesan data-data bisnis, teknis,
maupun ilmiah. Dengan demikian otomasi perpustakaan berarti penggunaan komputer
untuk semua kegiatan perpustakaan mulai dari pengadaan, pengolahan, sampai ke
layanan sirkulasi.
Ad 2) Information Retrieval.
Sistem informasi untuk temu
kembali informasi secara elektronis pertama kali digunakan untuk pencarian data
lokal dilakukan dengan menggunakan katalog. Kemudian dengan adanya kemajuan
teknologi informasi temu kembali
informasi atau yang dikenal dengan penelusuran informasi juga mengalami kemajuan,
yaitu dengan penggunaan sarana-saran elektronis.
Ada tiga macam sarana dalam
Penelusuran informasi atau temu kembali informasi secara elektronis, yaitu :
a)
menggunakan Pangkalan Data Lokal
b)
menggunakan CD-ROM
c)
menggunakan jaringan Wide Area
Network, atau yang banyak dikenal melalui
Internet.
Ad. 3. General
Purpose Software.
Yang termasuk dalam general purpose software yang
dapat digunakan di lembaga-lembaga yang bergerak di bidang dokumentasi dan
informasi adalah :
-
Word
Processing : untuk pengolah teks dan
pencetakan.
-
Spreadsheets :
untuk kalkulasi keuangan
-
Graphics : untuk presentasi statistik
-
Desktop
Publishing : untuk penerbitan
dan percetakan yang profesional
-
Electronic
mail : untuk pendistribusian pesan
Ad. 4. Library networking.
Istilah Library networking mempunyai cakupan yang luas, tetapi biasanya meliputi
a.
Kerjasama antar perpustakaan atau
jaringan informasi antar lembaga-lembaga yang bergerak di bidang informasi yang
sama atau relevan, atau Pengkaitan komputer perpustakaan atau lembaga informasi
(Pusdokinfo) dengan lembaga lainnya di
dalam institusi untuk membentuk LAN (Local Area Network)
b.
Pengkaitan komputer lembaga
Pusdokinfo ke komputer lain yang jauh
jaraknya untuk membentuk Wide Area
Network atau yang sering dikenal
dapat berhubungan melalui internet.
LAN
dan WAN adalah jenis-jenis jaringan yang
digunakan untuk automasi perpustakaan
yang dilihat dari lingkup geografisnya.
LAN adalah suatu jaringan komputer dengan daerah kerja relatif kecil,
dalam satu lokal; dan WAN adalah
jaringan komputer yang daerah kerjanya mencakup radius antar kota , antar pulau, dan bahkan antar benua.
Sebenarnya masih ada jenis lain, yang disebut Metropolitat Area Network (MAN
), dengan daerah kerja antara 30 sampai 50 km, yang merupakan alternatif
pilihan untuk membangun jaringan komputer kantor-kantor dalam satu kota.
V.
Fungsi Teknologi Informasi.
Setelah
mengetahui penerapan teknoogi informasi, maka dapat kita ketahui bahwa fungsi
utama Teknologi Informasi pada dasarnya adalah :
1. Mengatur
informasi “Ing-Griyo”(in-house
information ) atau informasi yang ada di dalam lembaga informasi tersebut,
serta mengusahakannya agar dapat di temu balik.
2. Meng-akses
pangkalan data luar (Ektern), yaitu
pangkalan data dari lembaga-lembaga lain, maupun belahan dunia lain.
Fungsi-fungsi
lainnya, yaitu :
i.
Meringankan beban kerja
ii.
Efisien dan menghemat waktu dan
tenaga staf
iii.
Meningkatkan
jasa perpusdokinfo dan fungsi-fungsi baru.
iv.
Menbangun jaringan kerja dan
kerjasama.
VI. Metode-metode yang dapat
dikembangkan melalui Teknologi Informasi
Beberapa metode dapat
dikembangkan dengan adanya kemajuan teknologi informasi, yaittu :
1.
Media simpanoptik.
2.
Metode menyimpan cantuman
3.
Metode mengindeks dokumen
4.
Metode mengkomunikasikan
pengetahuan.
VII.
Dampak Teknologi informasi.
Sumber
daya manusia di perpustakaan , terutama para pustakawan, termasuk asisten
pustakawan adalah front liner (garis terdepan) dari scientif
discovery (Penemuan-penemuan ilmiah. Oleh karena itu apabila dengan
adanya internet di perpustakaan, maka
merekalah yang akan menerima dampak terbanyak baik positif maupun negatif. Bagi orang yang introvert (yaitu jenis
kepribadian yang mempunyai karakterisitik menutup diri), teknologi ini akan merupakan tempat tempat mengekspresikan diri
yang lebih bebas. Karena pada dasarnya dengan adanya penelusuran melalui
internet pustakawan tersebut tidak perlu selalu menghadapi pemakai face-to-face. Demikian pula
bagi pemakai yang introvert Pengaruh lain bagi pustakawan muda yang
mempunyai wawasan luas, mempunyai dorongan m,aju, teknologi ini akan dipandang
sebagai pel;uang untuk meningkatkan kinerja perpustakaan, termasuk pelayanan
kepada pemakai.
Meskipun
banyak kelebihan yang dapat dinikmati dengan adanya kemajuan teknologi
informasi, seperti yang dapat dilihat dari fungsi-fungsi internet, namun ada
pula dampak negatifnya. Dampak teknologi informasi secara umum adalah :
1.
Bila tidak terjadi perluasan
kesempatan kerja, akan terjadi pengangguran.
2.
Tidak ada perlindungan data
3.
Karena adanya arus informasi
melewati perbatasan negara (Transborder Data Flow), termasuk informasi
sensitif akan menimbulkan dampak negatif terhadap bidang ekonomi, dan budaya.
4.
Hak cipta tidak terlindungi
5.
Sukar melakukan kontrol kearsipan.
VIII.
PENUTUP
Era kemajuan
teknologi informasi, atau era informasi yang sudah masuk ke Indonesia
memberikan tawaran kemajuan ;dan peningkatan layanan informasi yang lebih
besar. Terlepas dari dampak positif dan
negatifnya yang mungkin dapat timbul, perpustakaan harus menyiapkan SDM agar perpustakaan dapat menjadi front-liners
dalam sci entific discoveries.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Suwanto, & Ati, S. (2006). Teknologi
Informasi untuk Perpustakaan dan Pusat Dokumentasi dan Informasi. Jurnal
FKP2T 1.Nomor 1, 22-26. Diambil kembali dari
http://www.eprints.undip.ac.id/35187/1/Teknologi_informasi_BU_ATIK.doc (23 Feb.
17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar