PENYIANGAN BAHAN PUSTAKA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Matakuliah
Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi
Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi

Disusun Oleh Kelompok 15 :
Ramadan Saukani C
Ramadhan
PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah
SWT. yang telah memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi
ilmu pengetahuan yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Tujuan penulisan
makalah ini yaitu memenuhi tugas mata kuliah Perpustakaan Sekolah dan Perguruan
Tinggi.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak
mendapat bantuan dan sumbangan pemikiran, serta dorongan dari berbagai pihak,
oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Musrifah, M.IP.
Penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat.
Pontianak, Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Penyiangan
merupakan salah satu langkah dalam pengembangan koleksi yang sulit untuk
dilakukan, tetapi langkah ini juga merupakan suatu proses yang penting. Penyiangan
koleksi (weeding) adalah suatu praktik dari pengeluaran atau
pemindahan ke gudang, duplikat bahan pustaka, buku-buku yang jarang di gunakan,
dan bahan pustaka lainnya yang tidak lagi di manfaatkan oleh pemustaka, dan
bahan pustaka lainnya yang tidak lagi di manfaatkan oleh pemustaka. sementara
Bahan pustaka adalah salah satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan.
Nilai informasi yang dikandung didalam suatu bahan pustaka, serta harga bahan
pustaka yang relative cukup mahal, mengharuskan perpustakaan melakukan
upaya-upaya pelestarian. Upaya pelestarian bahan pustaka di perpustakaan tidak
hanya dalam hal fisik, tetapi juga dalam hal informasi yang terkandung
didalamnya. Dengan kata lain upaya pelestarian ini dimaksudkan untuk menjaga
bahan pustaka yang dimiliki agar tidak cepat mengalami kerusakan yang
disebabkan oleh berbagai macam serangga, rayap, pemakaian oleh pengguna
perpustakaan, cuaca dan kondisi alam (basah, lembab, sinar matahari dan
lain-lain).
Dengan
demikian upaya pelestarian ini dapat menjaga dan melindungi bahan pustaka
supaya menjadi lebih awet, bisa dipakai lebih lama dan bisa menjangkau lebih
banyak pembaca perpustakaan.
Menurut
Sulistyo Basuki dalam buku Pengantar Ilmu Perpustakaan (1991:271-274)
disebutkan bahwa preservation atau pelestarian mencakup semua aspek usaha
melestarikan bahan pustaka dan arsip, termasuk didalamnya kebijakan
pengelolaan, keuangan, sumber daya manusia, metode, dan teknik penyimpannnya.
Conservation atau pengawetan terbatas pada kebijakan serta cara khusus dalam
melindungi bahan pustaka dan arsip untuk kelestarian koleksi tersebut.Kebijakan
pengawetan dan pelestarian bahan pustaka suatu perpustakaan berkaitan dengan
perencanaan serta kegiatan mengurangi kerusakan bahan pustaka.
Kegiatan-kegiatan
pengawasan lingkungan dan fisik materi dan gedung, pengembangan perencanaan
kesiagaan terhadap kerusakan bahan pustaka, usaha alih media/bentuk, serta
perawatan preventif dan perbaikan dituangkan dalam program yang terpadu. Harus
ditunjuk orang, bagian atau pihak tertentu yang bertanggung jawab atas program
pengawetan dan pelestarian ini, yang dapat bekerja sama dengan berbagai pihak,
termasuk di dalamnya pihak administrasi perpustakaan, pengawas gedung
(maintenance), dan pihak atasan dari instansi induk setempat. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kebutuhan pengguna yang meningkat dan berubah dari
waktu ke waktu, serta pengembangan koleksi perpustakaan yang dilakukan secara
terus menerus menyebabkan makin bertambah banyaknya koleksi yang ada di perpustakaan.
Sebagian
koleksi pustaka akan berkurang manfaatnya, misalnya karena ada
perkembangan baru sehingga diperlukan edisi mutakhir. Ada koleksi pustaka yang
walaupun usia terbitannya sudah tua, tetapi nilainya makin tinggi, baik nilai
ilmiahnya (intrinsik), maupun nilai fisiknya (ekstrinsik). Koleksi pustaka
tersebut merupakan karya langka, memuat sejarah perkembangan ilmu pengetahuan
serta diakui sebagai akar perkembangan ilmiah masa kini. Masalah lain adalah
makin terbatasnya ruang perpustakaan tempat menyimpan koleksi dan makin
tingginya biaya pemeliharaan, sehingga perlu mengurangi buku-buku yang
benarbenar sudah tidak bermanfaat. Berdasarkan hal tersebut, maka usaha
penyegaran koleksi melalui kegiatan penyiangan koleksi perpustakaan menjadi sangat
penting, terutama untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna bahan pustaka
sesuai dengan kebutuhan pengguna dan misi perpustakaan.
Dalam rangka
melaksanakan kegiatan perawatan dan pelestarian bahan pustaka, maka diperlukan
tenaga untuk merealisasikan kegiatan itu. Dalam kedinasan tentunya
tenaga-tenaga itu harus berada dalam suatu struktur organisasi. Berdasarkan
jenis dan besar kecilnya (ukuran) perpustakaan, maka dikemukakan beberapa model
organisasi perawatan dan pelestarian bahan pustaka.
Perawatan
dan pelestarian bahan pustaka di Indonesia masih mengalami berbagai kendala,
seperti kurangnya tenaga pelestarian, belum adanya lembaga pendidikan yang
mengkhususkan daripada bidang keahlian ini, belum jelasnya tingkat pendidikan
yang dibutuhkan untuk keahlian ini.
Di samping
itu banyak pimpinan serta pemegang kebijakan belum memahami pentingnya
pelestarian bahan pustaka, sehingga mengakibatkan kurangnya dana, perhatian,
dan fasilitas yang tersedia.
Kebutuhan
pengguna perpustakaan akan berubah dari waktu ke waktu. Di samping itu dengan
makin berkembangnya ilmu dan teknologi, maka beberapa bahan pustaka menjadi
usang isinya. Untuk menjaga agar koleksi perpustakaan dapat bermanfaat bagi
penggunanya, maka selain koleksi itu perlu ditambah, koleksi itu perlu pula
disiangi. Peraturan tertulis mengenai penyiangan perlu dimiliki oleh sebuah
perpustakaan, agar pelaksanaan penyiangan konsisten dari waktu ke waktu.
Makalah ini akan membahas tentang:
1.
Prosedur Penyiangan
2.
Penyiangan Koleksi Bahan pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
Penyiangan
Koleksi yaitu proses seleksi dan penarikan koleksi dari perpustakaan karena
suatu keperluan tertentu, karena tidak bermanfaat lagi bagi pengguna
perpustakaan yang bersangkutan, atau terjadi perubahan subjek untuk bahan
pustaka yang akan dijadikan koleksi, atau bahkan karena sangat dibutuhkan oleh
perpustakaan lain. Dalam rangka pemeliharaan bahan pustaka dan upaya kegiatan
preservasi dan konservasi informasi, Perpustakaan melakukan penyiangan koleksi
buku-buku teks yang ada di bagian layanan koleksi cadangan. Penyiangan koleksi
ini dilakukan karena tuntutan kebutuhan ruang yang terus bertambah seiring
dengan pertambahan koleksi buku teks yang terus bertambah juga jumlahnya.
Kegiatan
penyiangan koleksi buku-buku teks ini diakukan sebagai usaha untuk mengeluarkan
atau menarik buku-buku teks yang kurang pemanfaatannya, atau bahkan tidak
termanfaatkan sama sekali. Buku-buku teks tersebut biasanya adalah buku-buku
yang merupakan hadiah dari pihak luar, yang pada kenyataanya pemanfaatan bagi
users kurang atau tidak ada sama sekali. Buku-buku tersebut biasanya memiliki
subyek yang tidak sesuai dengan jurusan atau program studi yang ada di
universitas. Selain itu faktor bahasa yang kurang dikenal dan tahun terbit yang
sudah tidak bisa dikatakan baru lagi, adalah faktor yang membuat buku-buku
tersebut menjadi tidak laku.
Buku-buku
teks dengan kondisi yang sudah tidak bisa diselamatkan lagi atau buku rusak,
termasuk dalam kategori buku-buku yang harus disiangi. Buku-buku yang termasuk
dalam kategori buku rusak adalah buku-buku yang halamannya tidak lengkap dan
sudah tidak bisa diusahakan untuk dilengkapi, buku dengan kondisi banyak
sobekan hingga tidak bisa dipakai (brodol dan lusuh/lecek), dan kondisi-kondisi
lain yang membuat buku tersebut secara phisik tidak bisa dipajang dalam rak
buku untuk dilayangkan.
A. PROSEDUR PENYIANGAN
1. Menentukan persyaratan koleksi
pustaka yang akan disiangi misalnya atas dasar: usia terbit, subjek, cakupan,
kandungan informasi.
2. Menentukan jenis koleksi yang
akan disiangi, misalnya buku, majalah, brosur, leaflet, kaset rekaman, laporan
tahunan/bulanan dan sebagainya.
3. Pemilihan/seleksi koleksi pustaka
yang perlu dikeluarkan/disiangi. Pada tahap ini perlu dipertimbangkan koleksi
pustaka yang dianggap sudah tidak bermanfaat bagi pemakai perpustakaan,
terutama dalam hal edisi terbitan, volume, nomor dan subjek.
4. Mengeluarkan kartu buku, mencabut
katalog dari semua jajaran katalog, menghapus data dari pangkalan data/katalog
elektronik.
5. Koleksi pustaka yang disiangi
diberi cap yang berbunyi: “Dikeluarkan dari koleksi perpustakaan”.
6. Membuat Berita Acara tentang
hasil penyiangan/penghapusan untuk keperluan pertanggungjawaban administrasi
dengan dilampiri daftar bahan pustaka hasil penyiangan.
7. Menyimpan di gudang atau
menawarkan ke perpustakaan lain yang diperkirakan lebih membutuhkan.
Kegiatan
penyiangan koleksi buku-buku teks ini diakukan sebagai usaha untuk mengeluarkan
atau menarik buku-buku teks yang kurang pemanfaatannya, atau bahkan tidak
termanfaatkan sama sekali. Buku-buku teks tersebut biasanya adalah buku-buku
yang merupakan hadiah dari pihak luar yang pada kenyataanya pemanfaatan bagi
users kurang atau tidak ada sama sekali. Buku-buku tersebut biasanya memiliki
subyek yang tidak sesuai dengan jurusan atau program studi yang ada di
universitas. Selain itu faktor bahasa yang kurang dikenal dan tahun terbit yang
sudah tidak bisa dikatakan baru lagi, adalah faktor yang membuat buku-buku
tersebut menjadi tidak laku.
Pelaksana
kegiatan penyiangan/pencabutan buku-buku adalah petugas yang ada di bagian
layanan koleksi cadangan. Karena pada tahap awal pelaksanaan
penyiangan/pencabutan adalah di bagian cadangan. Selanjutnya direncanakan
proses penyiangan/pencabutan selanjutnya diteruskan di bagian layanan buku-buku
teks yang bisa dipinjam (sirkulasi) yang pelaksanaanya akan dilakukan pada
waktu dan oleh petugas tersendiri (diproyekan).
Semua
buku-buku hasil penyiangan/pencabutan yang disimpan di gudang, di data oleh
petugas bagian cadangan. Dan sewaktu-waktu ada pertanyaan tentang buku-buku
tersebut, data dan buku siap untuk diberikan/dilayankan. Proses selanjutnya
(proses akhir) dari kegiatan penyiangan/pencabutan buku-buku yang kurang atau
tidak dipakai sama sekali, akan dibicarakan di tingkat pimpinan perpustakaan
dan universitas lebih lanjut. Apakah akan di selamatkan informasinya (alih
media), disumbangkan atau dihanguskan data dan phisiknya
Fungsi dari kegiatan
konservasi dan preservasi sebagai upaya pengawetan dan pelestarian bahan
pustaka adalah sebagai berikut:
1. Fungsi melindungi, adalah untuk
melindungi bahan pustaka supaya terjaga kelestariaannya sehingga dapat
digunakan lebih lama
2. Fungsi pengawetan, untuk membuat
bahan pustaka menjadi lebih awet dan tahan lama
3. Fungsi Kesehatan, adalah terjaga
kebersihannya sehingga petugas maupun pengguna perpustakaan terjaga
kesehatannya
4. Fungsi pendidikan, adalah melatih
atau mendidik pengguna untuk lebih memperhatikan penggunaan dan perlakuan
terhadap bahan pustaka
5. Fungsi kesabaran, adalah melatih
kesabaran karena untuk merawat bahan pustaka diperlukan kesabaran yang besar
6. Fungsi sosial, adalah mampu
menciptakan komunikasi dan hubungan dengan pihak luar
7. Fungsi ekonomi, adalah menghemat
anggaran dalam kegiatan pemeliharaan bahan pustaka
8. Fungsi keindahan, karena dengan
kerapian dan kebersihan bahan pustaka maka akan tercipta keindahan sehingga
pengguna akan merasa senang
B. PENYIANGAN BAHAN PUSTAKA
Penyiangan
bahan pustaka atau weeding yaitu upaya mengeluarkan koleksi dari susunan rak
karena tidak diminati terlalu banyak eksemplarnya, telah ada edisi terbaru
maupun koleksi itu tidak relevan. Koleksi yang dikeluarkan ini dapat diberikan ke
perpustakaan lain , atau dihancurkan untuk dibuat kertas lagi. Koleksi
perpustakaan secara berkala perlu disiangi agar bahan pustaka yang sudah tidak
sesuai lagi dapat diganti dengan bahan pustaka yang baru. pemilihan bahan
pustaka yang dikeluarkan dari koleksi sebaiknya dilakukan oleh petugas
perpustakaan dan guru, kemudian untuk dipisahkan atau dipindahkan, dihibahkan
atau dimusnahkan. Keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan kemuktakhiran,
kesesuaian, dan kondisi fisik dokumen.
Adapun
alasan dilakukannya bahan pustaka yang perlu dikeluarkan dari koleksi adalah
sebagai berikut:
·
Bahan pustaka yang isinya sudah
tidak sesuai lagi
·
Edisi dan cetakan lama
·
Bahan pustaka yang rusak dan tidak
dapat diperbaiki
·
Bahan pustaka yang isinya tidak
lengkap
·
Bahan pustaka yang jumlah copynya
terlalu banyak
Dengan
melakukan proses penyiangan bahan pustaka ini perpustakaan bertujuan untuk
memelihara ke-up-date-an, keaktifan dan manfaat koleksi tersebut yang merupakan
refleksi dari sasaran dan tujuan perpustakaan. Dan solusi dari bahan pustaka
yang disiangi yaitu dengan cara menjualnya, pertukaran antar perpustakaan, atau
memberikan hadiah kepada yang membutuhkannya.
Adapun
prosedurnya menurut sebagai berikut:
·
Menentukan persyaratan koleksi yang
akan disiangi misalnya atas dasar usia terbit, subjek, cakupan atau kandungan
informasi
·
Menentukan jenis koleksi yang ingin
disiangi seperti buku, majalah, brosur, kaset rekaman, laporan tahunan.
·
Mengeluarkan kartu buku, mencabut
katalog dari semua jajaran katalog, dan menghapus data dari pangkalan data/
opac.
·
Koleksi perpustakaan yang disiangi
diberi cap yang berbunyi: “dikeluarkan dari koleksi perpustakaan”.
·
Membuat berita acara tentang
penyiangan koleksi untuk keperluan administrasi dengan dilampiri daftar bahan
pustaka hasil penyiangan.
·
Menyimpan koleksi hasil penyiangan
tersebut digedung atau bisa ditawarkan ke perpustakaan lain yang membutuhkan.
BAB III
PENUTUP
Perawatan
dan pelestarian bahan pustaka dilakukan dengan tujuan melestarikan kandungan informasi
bahan pustaka.
Dalam rangka
melaksanakan kegiatan perawatan dan pelestarian bahan pustaka maka diperlukan
tenaga untuk merealisasikan kegiatan itu. Dalam kedinasannya tentunya tenaga –
tenaga itu harus berada dalam suatu struktur organisasi.
Dalam rangka
pemeliharaan bahan pustaka dan upaya kegiatan preservasi dan konservasi
informasi, Perpustakaan melakukan penyiangan koleksi buku-buku teks. Penyiangan
koleksi ini dilakukan karena tuntutan kebutuhan ruang yang terus bertambah
seiring dengan pertambahan koleksi buku teks yang terus bertambah juga
jumlahnya.
Tujuan dari
kegiatan konservasi dan preservasi sebagai upaya pengawetan dan pelestarian
bahan pustaka adalah sebagai berikut:
· Menyelamatkan
nilai informasi suatu dokumen
· Menyelamatkan
fisik dari suatu dokumen
· Mengatasi
kendala kekurangan ruang
· Mempercepat
proses temu balik informasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Qalyubi,
Syihabuddin, dkk. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi. Yogyakarta:
Jurusan IPI F.Adab UIN Suka, 2003
2. Sulistyo-Basuki.
Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993
3. Yulia, Yuyu,
dkk. Pengembangan Koleksi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009
4. Http://tekkabancin.blogspot.co.id.
Penyiangan Koleksi Bahan Pustaka. Diakses tanggal 26 Oktober 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar