MERANCANG
DAN MENGOLAH KOMUNIKASI PEMASARAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok
pada Matakuliah
Pemasaran Informasi
Pemasaran Informasi

Disusun Oleh :
Aulia
Afriani
Ella
Hartini
Ramadhan
Saukani C
Siti
Nur Sabrina
PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017
Kata Pengantar
Puji
syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami
juga berterima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Serta tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Atas
dukungan semua pihak, kami mengucapkan banyak terima kasih.
Semoga
makalah ini dapat membantu memperluas pengetahuan kita. Kritik dan saran
sangat kami harapkan dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Pontianak, Desember
2017
Tim Penyusun
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
Peran
komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan sangatlah penting.
Terlebih lagi dengan semakin maraknya persaingan bisnis disegala sektor usaha.
Hal ini membuat perusahaan wajib membina komunikasi dan hubungan dengan
pelanggannya supaya tetap dapat bertahan.
Oleh
karena itu, komunikasi pemasaran tidak lagi hanya menjadi beban pemikiran
divisi pemasaran saja, melainkan menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh divisi.
Bisa dikatakan, komunikasi pemasaran merupakan bagian dari solusi bisnis dan
bukan hanya solusi pemasaran belaka. Mengacu
pada pemikiran diatas, penyusunan makalah ini hendak menguraikan secara ringkas
dan jelas, hal-hal mendasar yang perlu dipertimbangkan saat merencanakan dan
mengelola sebuah program komunikasi pemasaran dalam perusahaan.
1. Apa
yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran ?
2. Apa yang dimaksud komunikasi efektif ?
3.
Apa
yang dimaksud komunikasi pribadi ?
1. Dapat
menjelaskan pengertian komunikasi pemasaran
2. Dapat
menjelaskan mengembangkan komunikasi efektif
3. Dapat
menjelaskan mengenai komunikasi
pribadi
D.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Achmad S. Ruky, komunikasi merupakan proses
pemindahan dan pertukaran pesan, dimana pesan ini dapat berbentuk fakta, gagasan,
perasaan, data atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Proses ini
dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi dan/ atau mengubah informasi yang
dimiliki serta tingkah laku orang yang menerima pesan tersebut.
Sedangkan, pemasaran adalah kegiatan
analisis perencanaan pelaksanaan dan pengendalian program-program yang telah di
rancang secara cermat yang dibuat untuk menciptakan tukar menukar sesuatu
secara sukarela untuk mencapai sasaran sesuai dengan tujuan organisasi.
Jadi, pengertian marketing communication
(komunikasi pemasaran) adalah “Sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya
untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak
langsung tentang produk dan merek yang mereka jual”
Komunikasi pemasaran memiliki beberapa fungsi antara lain :
Komunikasi pemasaran memiliki beberapa fungsi antara lain :
1. Menganalisis
mengapa pasar tidak menyukai produk tertentu dan apakah sebuah program
pemasaran yang terdiri dari rancangan ulang produk, harga yang lebih rendah dan
promosi yang lebih positif dapat mengubah keyakinan dan sikap.
2. Mencari
cara-cara untuk menghubungkan manfaat produk dengan kebutuhan dasar dan minat
orang.
3. Mengukur
ukuran pasar potensial dan mengembangkan barang dan jasa yang memuaskan permintaan
tersebut secara efektif.
4. Mengembalikan
permintaan yang merosot melalui pemasaran ulang yang kreatif.
5. Menemukan
jalan untuk mengganti pola permintaan melalui penetapan harga yang lentur,
promosi dan insentif-insentif lain.
6. Mempertahankan
tingkat permintaan guna menghadapi berubahnya pilihan konsumen dan meningkatnya
persaingan.
7. Menuntut
penemuan cara untuk mengurangi permintaan secara sementara atau secara tetap.
8. Meminta
orang yang menyukai sesuatu supaya mau menghentikan permintaan, dengan
menggunakan alat-alat kenaikan harga dan pengurangan ketersediaan. (2000:7-8)
Komunikasi
merupakan elemen yang sangat penting dalam pemasaran. tidak ada cara pemasaran
yang tidak menggunakan komunikasi karena pemasaran adalah komunikasi yang tercipta
antara produsen dengan konsumen. Inilah tugas marketing pemasaran :
1. memberikan
informasi mengenai suatu produk
2. mengusulkan
kegunaan produk
3. sebagai
reminder, membentuk ingatan kepada konsumen mengenai produk
4. membangkitkan
keinginan konsumen terhadap suatu kategori produk
5. menciptakan
kesadaran konsumen terhadap merek (brand awareness)
6. mendorong
sikap positif konsumen terhadap produk, serta mempengaruhi niat
7. mereka
untuk membeli
8. memfasilitasi
pembelian
Komunikasi
efektif bagi pimpinan merupakan keterampilan penting karena perencanaan,
pengorganisasian, dan fungsi pengendalian dapat berjalan hanya melalui
aktivitas komunikasi. Dalam beberapa situasi di dalam organisasi, kadangkala
muncul sebuah pernyataan di antara anggota organisasi, apa yang kita dapat
adalah kegagalan komunikasi. Pernyataan tersebut mempunyai arti bagi
masing-masing anggota organisasi, dan menjelaskan bahwa yang menjadi masalah
dasar adalah komunikasi, karena kemacetan atau kegagalan komunikasi dapat
terjadi antar pribadi, antarpribadi dalam kelompok, atau antar kelompok dalam
organisasi. Komunikasi bagi pimpinan merupakan aspek pekerjaan yang penting
sebagai bagian dari fungsi organisasi. Masalah bisa berkembang serius manakala
pengarahan menjadi salah dimengerti; gurauan yang membangun dalam kelompok
kerja malah menyulut kemarahan; atau pembicaraan informal oleh pimpinan terjadi
distorsi (penyimpangan). Dengan kata lain bahwa masalah komunikasi dalam
organisasi adalah apakah anggota organisasi dapat berkomunikasi dengan baik
atau tidak? Keterampilan dasar berkomunikasi bagi seorang adalah:
1.
Mampu saling memahami kelebihan dan
kekurangan individu,
2. Mampu
mengkomunikasikan pikiran dan perasaan,
3. Mampu
saling menerima, menolong, dan mendukung,
4. Mampu
mengatasi konflik yang terjadi dalam komunikasi,
5. Saling
menghargai dan menghormati
Mengembangkan
keterampilan berkomunikasi bagi tenaga kependidikan dapat dilakukan dengan
memperhatikan:
1. Manfaat
dan pentingnya komunikasi,
2. Penguasaan
perilaku individu,
3. Komponen-komponen
komunikasi,
4. Praktek
keterampilan berkomunikasi,
5. Bantuan
orang lain,
6. Latihan
yang terus-menerus,
7. Partner
berlatih, untuk meningkatkan kemampuan adaptif berkomunikasi.
Seorang
perlu membangun jaringan komunikasi yang sehat, baik dengan Dinas Pendidikan,
pihak sekolah, dunia usaha, maupun lembaga mitra lain. Analisis jaringan
komunikasi dapat dilakukan untuk mengetahui:
1. Peranan
individu (karyawan) dalam penyaluran informasi organisasi, yang sekaligus juga
menunjukkan pola interaksi antara individu tersebut dengan individu lain,
2. Bentuk
hubungan atau koneksi orang-orang dalam organisasi dan kelompok tertentu,
3. Keterbukaan/ketertutupan
individu atau kelompok.
Peranan
seorang dalam suatu jaringan komunikasi dapat sebagai :
1. Opinion
leader, individu yang diakui menguasai informasi (kuantitas dan kualitas) dan
dengan informasi tersebut mampu mempengaruhi perilaku dan keputusan-keputusan
yang diambil oleh individu, kelompok, atau organisasi. Opinion leader tidak
selalu memiliki otoritas formal, bahkan pada umumnya merupakan pimpinan
informal,
2. Gate
keepers, individu yang mengontrol arus informasi di antara anggota organisasi.
Individu yang menentukan apakah suatu informasi itu penting atau tidak untuk diteruskan/diberikan
kepada pimpinan atau pegawai organisasi,
3. Cosmopolites,
individu yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber di lingkungan dan menyampaikan informasi
organisasi kepada lingkungan,
4. Bridge,
anggota kelompok atau klik dalam suatu organisasi yang menghubungkan kelompok
itu dengan kelompok lain,
5. Liaison,
individu penghubung antar kelompok, dan bukan sebagai anggota salah satu
kelompok tersebut,
6. Isolate,
anggota organisasi yang mempunyai kontak minimal dengan orang lain dalam
organisasi.
Posisi
atau peranan seseorang dalam jaringan arus informasi akan mempengaruhi, antara
lain:
1. Tingkat
kekuasaan (power), hubungan sosial, atau pengaruh individual dalam organisasi,
2. Partisipasi
dalam pelaksanaan tugas (intensitas dan kuantitas kegiatan organisasi, yang
dapat berimbas pada peningkatan keterampilan/keahlian),
3. Kepuasan
terhadap arus informasi,
4. Konsep
diri.
Komunikasi
interpersonal yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang
lain dengan corak komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran
prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang pribadi
sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada dasarnya
biasa lebih dari dua
orang selama pesan atau informasi yang disampaikan bersifat pribadi. Komunikasi
yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Begitupun,
komunikasi interpersonal dikatakan efektif apabila pertemuan komunikasi
merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Komunikasi bukan hanya sekedar
menyampaikan isi pesan, namun juga menentukan kadar hubungan interpersonal.
Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut pemahaman hubungan simbiotis antara komunikasi dengan
perkembangan relasional. Komunikasi mempengaruhi perkembangan relasional, dan
pada gilirannya (secara serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat
komunikasi antara pihakpihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.
Kotler
& Keller (2007) mengemukakan bahwa word of mouth Communication (WOM) atau
komunikasi dari mulut ke mulut merupakan proses komunikasi yang berupa
pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu
produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal.
Komunikasi dari mulut ke mulut merupakan salah satu saluran komunikasi yang
sering digunakan oleh perusahaan yang memproduksi baik barang maupun jasa
karena komunikasi dan mulut ke mulut (word of mouth) dinilai sangat efektif
dalam memperlancar proses pemasaran dan mampu memberikan keuntungan kepada
perusahaan. Menurut Kotler & Keller (2007), saluran komunikasi personal
yang berupa ucapan atau perkataan dari mulut ke mulut (word of mouth) dapat
menjadi metode promosi yang efektif karena pada umumnya disampaikan dari
konsumen oleh konsumen dan untuk konsumen, sehingga konsumen atau pelanggan
yang puas dapat menjadi media iklan bagi perusahaan. Di samping itu, saluran
komunikasi personalword of mouth tidak membutuhkan biaya yang besar karena
dengan melalui pelanggan yang puas, rujukan atau referensi terhadap produk
hasil produksi perusahaan akan lebih mudah tersebar ke konsumen-konsumen
lainnya (Kotler & Keller, 2007).
STUDI
KASUS
Pada observasi di UPT Universitas Tanjungpura, hasil
simpulan dari pernyataan pustakawan nya bu Rudiarti, S.IP yaitu terdapat
pemasaran yang merupakan bagian dari komunikasi pemasaran yaitu poster,
potokopian cover buku baru, pajangan buku baru. Untuk kegiatan yang dilakukan
dalam mengingatkan pemustaka akan pentingnya perpustakaan yaitu seminar dan
pendidikan pemakai. Dalam upaya menginformasikan kepada para pemustaka UPT
Universitas Tanjungpura juga mempunyai wadah media sosial seperti facebook yang
dapat memudahkan pemustaka dalam mencari informasi. Untuk komunikasi yang
dilakukan antara pustakawan dan pemustaka nya kurang efektif karena kurangnya
SDM di UPT Universitas Tanjungpura.. Kegiatan komunikasi interpesonal antara
pemustaka dan pemustaka yang sering menjadi topik pembicaraan yaitu tentang pelayanan
yang ada di UPT Universitas Tanjungpura yang kurang memuaskan adalah di bagian
pendataan pengunjung.
BAB III
PENUTUP
Merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
merupakan suatu perantara dimana perusahaan menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen, secara langsung atau tidak langsung, mengenai produk dan
merek yang mereka jual Dengan mempunyai rancangan, pengelolaan dan saluran
pemasaran yang baik perusahaan akan mampu mewujudkan pendistribusian yang
lancar, serta akan mempunyai jaringan pemsaran yang luas. Saluran yang dipilih
mempengaruhi semua keputusan pemasaran lainnya. Penetapan harga perusahaan
tergantung pada apakah perusahaan menggunakan pedangan massal atau butik
berkualitas tinggi.
Dewasa ini, banyak perpustakaan yang ada di Indonesia
tetapi kurang dalam pemasarannya. Hal tersebut di karenakan kurangnya
pustakawan yang ahli dalam bidangnya. Selain itu pustakawan harus lebih
memahami pentingnya fungsi dari pemasaran untuk perpustakaan yang dikelolanya.
Daftar
Pustaka
Ginintasi, R. (2012, Maret 08). Komunikasi.
Diambil kembali dari Universitas Pendidikan Indonesia: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/Komunikasi.pdf
(diakses tanggal 04 Desember 17)
Habibie,
I. (2013, Mei 21). Merancang dan Mengelola Komunikasi Pemasaran
Terintegrasi. Diambil kembali dari Blog Mahasiswa Universitas Brawijaya:
http://blog.ub.ac.id/imamhabibie/2013/05/21/merancang-dan-mengelola-komunikasi-pemasaran-terintegrasi/ (diakses tanggal 04 Desember 17)
Hidayat,
S. (2015, Januari). MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI EFEKTIF. Diambil kembali
dari WI Madya BKD & DIKLAT Prov. NTB:
http://103.28.23.163/wp-content/uploads/2015/01/Mengembangkan-Komunikasi.pdf (diakses tanggal 04 Desember 17)
Ivony.
(2017, September 23). 35 Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli.
Diambil kembali dari #1 Portal Ilmu Komunikasi Indonesia:
https://pakarkomunikasi.com/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli (diakses
tanggal 04 Desember 17)
Mustafa,
B. (2010). Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar