EVALUASI
PENDIDIKAN
PEMAKAI PERPUSTAKAAN
PEMAKAI PERPUSTAKAAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok
pada Matakuliah
Pendidikan Pemakai Perpustakaan
Pendidikan Pemakai Perpustakaan

Disusun Oleh :
Alfianus
Deo
Ramadhan
Ramadhan
Saukani C
PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu
pengetahuan yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Tujuan penulisan
makalah ini yaitu memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Pemakai Perpustakaan.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan
dan sumbangan pemikiran, serta dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Pendidikan
Pemakai Perpustakaan yaitu Tatik Hartatik, M.IP.
Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat.
Pontianak,
Oktober 2017
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah Perpustakaan yang baik tentu
harus dapat menyediakan informasi dan ilmu pengetahuan ke semua pengguna agar
dapat bermanfaat bagi pertumbuhan dan aktifitas. Untuk itu Perpustakaan perlu
mengadakan, menghimpun, mengolah, menyimpan dan melayankan koleksinya yang
berisi informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Mengingat arti penting perpustakaan
bagi Penggunanya maka perlu diadakan suatu kegiatan yang memperlihatkan dan
menjelaskan manfaat penting Perpustakaan bagi seluruh pengguna perpustakaan.
Hal yang sering terjadi adalah bahwa kemampuan pengguna dalam memanfaatkan
Perpustakaan merupakan dasar yang amat penting dalam mencapai keberhasilan
pendidikan. Selain itu Perpustakaan diharapkan mampu untuk mendidik penggunanya
untuk tertib dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan semua koleksinya secara
maksimal. Dengan demikian Perpustakaan akan berfungsi secara optimal apabila
penggunanya dapat mengetahui dengan baik dan cepat dimana dan bagaimana cara
menemukan sumber informasi yang mereka butuhkan.
1. Apa itu
pengertian pendidikan pengguna ?
2. Apa itu tujuan
pendidikan pengguna ?
3. Apa itu metode
pendidikan pengguna ?
4. Bagaimana
pelaksanaan pendidikan pengguna ?
5. Bagaimana
evaluasi pendidikan pengguna ?
1. Mengetahui
pengertian pendidikan pengguna ?
2. Mengetahui
tujuan pendidikan pengguna ?
3. Mengetahui
metode pendidikan pengguna ?
4. Mengetahui
tentang pelaksanaan pendidikan pengguna ?
5. Mengetahui
tentang evaluasi pendidikan pengguna ?
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bahasa Inggris ada
bermacam-macam istilah yang dipakai untuk mendefinisikan pendidikan pengguna
diantaranya user education (pendidikan
pengguna, bimbingan pengguna), library orientation (orientasi
perpustakaan, penyuluhan perpustakaan), library instruction (pengajaran
perpustakaan), bibliographic instruction, library use instruction, dan user guidance. Berikut ini beberapa pendapat mengenai
definisi pendidikan pengguna,
1. Hazel Mews
“
….. instruction given to readers to help them make the best use of a library.”. Pendidikan Pengguna adalah
instruksi yang diberikan kepada pemakai agar mereka dapat menggunakan
perpustakaan dengan baik.
2. Renford and Hendrickson
“
…..encompass all activities designed to teach the user about library resources
and research techniques”. Pendidikan pengguna adalah cara suatu kegiatan pengajaran
dengan menggunakan berbagai sumber perpustakaan dan cara-cara penelitian
3. Malley
“….a process whereby the library user is firstly made aware of the
extend and number of the library s resources, of its services and of the
information sources available to him or her, and secondly taught how to use
these resources, servicces and sources”. Pendidikan pengguna
adalah suatu proses dimana pengguna perpustakaan untuk pertama kali diberi
pemahaman dan pengertian sumber-sumber perpustakaan, termasuk pelayanan dan
sumber-sumber informasi yang saling terkait, bagaimana menggunakan
sumber-sumber tersebut, bagaimana pelayanannya dan di mana sumbernya. Dalam
pendidikan pengguna, Malley (1984) membedakan pendidikan pengguna ke dalam dua
hal yaitu library orientation dan library instruction. Orientasi perpustakaan
bertujuan untuk mengenalkan pengguna akan keberadaan perpustakaan dan layanan
apa saja yang tersedia di perpustakaan juga memungkinkan pengguna mempelajari
secara umum bagaimana menggunakan perpustakaan, jam buka, letak koleksi
tertentu dan cara meminjam koleksi perpustakaan.
Tujuan utama diadakannya kegiatan pendidikan pengguna
perpustakaan adalah untuk memperkenalkan ke pemakai bahwa perpustakaan adalah
suatu sistem yang didalamnya terdapat koleksi dan sumber informasi lain. Menurut Rahayuningsih, ada
bermacam-macam tujuan yang hendak dicapai, diantaranya adalah:
1.
Agar
pemakai menggunakan perpustakaan secara efektif dan efisien.
2.
Agar
pemakai dapat menggunakan sumber-sumber literatur dan dapat menemukan
informasi yang relevan dengan masalah yang dihadapi.
3.
Memberi
pengertian kepada pengguna akan tersedianya informasi di perpustakaan dalam
bentuk tercetak atau tidak.
4.
Memperkenalkan
kepada pengguna jenis-jenis koleksi dan ciri-cirinya.
5.
Memberikan
latihan atau petunjuk dalam menggunakan perpustakaan dan sumber-sumber
informasi agar pengguna mampu meneliti suatu masalah, menemukan materi yang
relevan
6.
Mempelajari
dan memecahkan masalah.
7.
Mengembangkan
minat baca penggunanya
8.
Memperpendek
jarak antara pustakawan dengan penggunanya.
Agar program pendidikan pengguna perpustakaan
dapat memperoleh hasil yang maksimal, perlu menentukan metode apa yang
kira-kira sesuai dan efektif digunakan. Dalam memilih metode perlu pula
dipertimbangkan medianya, karena masing-masing media mempunyai daya guna yang
berbeda.
Metode yang dipilih dalam penyajian,
masih pula harus mempertimbangkan subyek yang diajarkan, pengguna yang
mengikuti pendidikan dan pengajar atau pembimbingannya. Dalam pendidikan
pengguna dapat juga memilih beberapa metode antara lain :
1.
Ceramah
atau kuliah umum
2.
Seminar
3.
Wisata
perpustakaan
4.
Metode
audio visual : Film, Video tape, Slide
5.
Penggunaan
buku pedoman atau pamphlet
6.
Latihan/Praktek
Pelaksanaan pendidikan pengguna
dapat dilakukan dengan empat tingkatan antara lain:
1.
Tingkatan
orientasi
Orientasi ini biasanya dilakukan
pada mahasiswa baru pada awal mengikuti kegiatan P-4. Kegiatan pendidikan
pengguna yang disatukan dalam penataran tersebut diberikan pada materi khusus
yang diselenggarakan selama kurang lebih 2 jam. Dengan materi mengenai.
pentingnya perpustakaan, jam buka perpustakaan, sarana temu kembali informasi,
jasa perpustakaan. Jenis koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan
peraturan perpustakaan. Metode pendidikan pengguna yang dapat digunakan adalah
ceramah dengan prinsip pengenalan. kunjungan perpustakaan dan demonstrasi atau
peragaan. Pelaksanaan dalam pemberian pendidikan pengguna pada tingkat ini
adalah minimal pustakawan dengan kualifikasi setingkat sarjana muda ilmu
perpustakaan.
2.
Pendidikan
pengguna pada tingkatan tertentu.
Pendidikan pengguna pada tingkatan
tertentu ini, ada yang melalui jalur kurikulum, ada juga melalui bimbingan
individu atau kelompok (non kurikulum). Pada jalur kurikulum ada yang
dititipkan pada metodologi penelitian, ada yang masuk ajaran pengantar
perpustakaan dan ada juga yang memasukkan kedalam ajaran penelusuran literatur.
Dengan alokasi waktu selama satu semester dengan 2 SKS. Untuk jalur non
kurikulum (bimbingan individu/kelompok) pendidikan pengguna dapat dilakukan
oleh pustakawan dengan cara bimbingan langsung pada masing-masing pengguna.
Dapat juga dibuka kelas pada jumlah tertentu dan dilaksanakan pendidikan
pengguna Pembahasan di perpustakaan. Materi pendidikan pengguna pada tingkatan
ini sama dengan materi orientasi, namun ada penekanan dalam materi penggunaan
sarana temu kembali informasi (katalog, indeks, abstrak dan bibliografi) juga
penelusuran informasi otomasi. Staf pelaksananya bisa pustakawan atau yang
berkualifikasi sarjana muda bidang ilmu perpustakaan. Untuk materi praktek di
perpustakaan bisa dibantu oleh asisten pustakawan. Metode yang cocok adalah
ceramah, demonstrasi dan praktek/latihan.
3.
Pendidikan
pengguna pada peserta Pascasarjana
Pendidikan pengguna program
pascasarjana ini biasanya peserta terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Karena
para peserta selalu melakukan penelitian, mereka selalu membutuhkan referensi
yang lengkap dan mutahir dari jumal, bibliografi dan sumber informasi tentang
penelitian lain. Mereka sering melakukan wawancara dan dialog dengan pustakawan
yang kompeten untuk mendiskusikan penelusuran informasi yang kadang sangat
spesifik. Untuk kebutuhan seperti ini diperlukan adanya pustakawan spesialis
atau setidaknya pustakawan yang telah mendalami bidang layanan minat tersebut
dengan cukup pengalaman, sehingga mudah untuk memahami terminologi khusus yang
kadang diperlukan pengguna. Pada tingkat ini, pendidikan pengguna dapat
dilaksanakan setiap tahun atau 2 x setahun. Materi yang diberikan sarna dengan
tingkat pendidikan pengguna yang lain tetapi ada penekanan pada materi
penelusuran baik manual maupun terotomasi juga pemakaian bibliografi
hasil-hasil penelitian. Staf pelaksana setidaknya berkualifikasi setingkat S-1
dan S-2 ilmu perpustakaan. Untuk pelaksanaan praktek bisa dibantu asisten pustakawan.
Metode pendidikan/penyampaian yang cocok untuk program tingkat ini adalah :
dibagikan makalah, ceramah, praktek penelusuran, dan soal-soal latihan, misal
dengan membuat panduan pustaka (“path finder”)
4.
Pendidikan
pengguna melalui homepage
Walau masih dirasa mahal, tetapi
akan sangat membantu bila memiliki home page yang bisa diakses oleh penggunanya
setiap saat. Pada mulanya untuk mendirikan homepage mungkin dirasa mahal,
tetapi bila dinilai dengan manfaatnya dimasa akan datang, maka fasilitas ini lebih
efisien dan efektif dibandingkan dengan metode lainnya yang tersebut diatas.
Fasilitas ini bisa diakses dimanapun dan kapanpun oleh pengguna perpustakaan.
Fasilitas homepage untuk pendidikan pengguna telah dilakukan oleh perpustakaan
di luar negeri misalnya di Perpustakaan Pusat University of The Ryukyus, Japan,
dimana perpustakaan menyampaikan informasi kegiatannya yang dapat diakses
penggunanya dimanapun berada.Informasi tersebut adalah :
a.
Informasi
b.
Petunjuk
menggunakan perpustakaan
c.
OPAC,
dan data base CD-ROM (searching)
d.
Pengantar
bahan – bahan local
e.
Pameran
f.
Bulletin
perpustakaan
Walau kiranya metode ini masih kurang biasa ada di
Indonesia, tetapi nantinya kita juga akan menuju ke sana, karena metode
tersebut lebih efisien dan efektif. Keuntungan metode tersebut antara lain :
a.
Cepat
b.
Dapat
setiap saat diperbaharui
c.
Tidak
perlu waktu khusus untuk menyampaikannya (bahkan bisa sepanjang tahun)
d.
Bila
dihitung secara keseluruhan akan lebih murah
Tujuan evaluasi adalah untuk mengukur
tingkat keberhasilan yang telah dicapai dalam penyelenggaraan program
pendidikan pengguna.
Menurut Penelope Pearson dan yang
pernah dikutip oleh Wering, dalam tingkat program pendidikan pengguna
perpustakaan diadakan evaluasi dengan memberikan semacam daftar pertanyaan.
Dari data yang diperoleh akan didapat kesimpulan apakah perlu mengubah metode,
materi, format, maupun bentuk latihan-latihan.
Pada dasarnya evaluasi dilakukan
dengan cara wawancara, kuesioner, observasi dan bisa juga dengan menilai data
statistik perpustakan. Evaluasi dalam program pendidikan pemakai perpustakaan
penting dilakukan untuk melihat apakah kebutuhan pengguna dapat dipenuhi
melalui program tersebut, dan untuk menganalisa apakah metode dan materi yang
diberikan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan.
Meskipun ada berbagai bentuk
evaluasi yang dilakukan pada dasarnya semua dilakukan untuk menilai efektifitas
program dan meneliti manfaat yang bisa diambil dari program tersebut, sehingga
hasil evaluasi tadi dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengembangan tahap
selanjutnya.
Adapun yang bertugas membimbing
program pendidikan pengguna ini, Hazel Mews menyatakan bahwa ada 3 (tiga)
unsure yang dapat memberikan bimbingan yaitu pengajar, pustakawan atau
gabungan antara pengajar dan pustakawan. Namun demikian, yang sesuai memberikan
bimbingan adalah pustakawan, karena pustakawan lebih paham tentang masalah
perpustakaan dan materi rujukan yang menjadi koleksi perpustakaan.
BAB III
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan pengguna atau pemakai
di perpustakaan sangat penting. Karena dapat membuat pengguna perpustakaan atau
pemustaka menjadi mandiri dan mengefesiensikan waktu. Tetapi terdapat kendala
seperti SDM pengelola perpustakaan yang masih belum sesuai dengan bidangnya.
Karena itu evaluasi pendidikan pengguna mempunyai peran yang tak kalah
pentingnya.
Untuk dapat menjalankan pendidikan pengguna diperlukan
evaluasi pendidikan pengguna. Bukan hanya untuk pengguna tetapi juga evaluasi
dari pihak perpustakaan juga harus dilakukan. Agar mengetahui kekurangan serta
kelebihan masing-masing. Sehingga pengguna dan pengelola perpustakaan dapat
mencapai kepuasan bersama.
Daftar
Pustaka
Heri van Wering, “Strategi Pelaksanaan Program
Pendidikan Pemakai Perpustakaan”, Makalah dalam Kursus Penyegaran dan
Penambahan Ilmu Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi, Depok: Februari 1992.
Majalah visi pustaka, Menciptakan Generasi Literat Melalui
Perpustakaan, Vol.9 No.3- Desember 2007.
Mews, Hazel “Reader Instruction in College and Universitas: an Introductury
Handbook” London: Clive Bingley, 1972.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16100/1/pus-des2008-%20(4).pdf.
diakses pada tanggal 10 Oktober 17.
Adiyati, Niya (2015) “Evaluasi Pendidikan
Pengguna dan Literasi Informasi”, Online.
https://nitaadiyati.wordpress.com/2015/01/16/evaluasi-pendidikan-pengguna-dan-literasi-informasi/ diakses pada tanggal 10 Oktober 17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar