Sabtu, 18 Mei 2019

PENGEMBANGAN LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI


PENGEMBANGAN LAYANAN PERPUSTAKAAN
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu pada Matakuliah
Kapita Selekta Informasi




Disusun Oleh :
Ramadhan Saukani (F0271151021)






PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017

Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu pengetahuan yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Tujuan penulisan makalah ini yaitu memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Informasi.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dan sumbangan pemikiran, serta dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Kapita Selekta Informasi yaitu Sahidi, M.IP.
Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat.




Pontianak, September 2017


Penulis

Daftar Isi






BAB I
PENDAHULUAN

Dewasa ini ketika mendengar tentang Teknologi Informasi (TI) tentu sudah tidak asing lagi ditelinga. Baik dari kalangan anak – anak hingga orang dewasa, laki – laki maupun perempuan. Yang awalnya TI ini digunakan pada zaman dahulu untuk keperluan militer.
Dengan perkembangan TI yang awalnya hanya untuk keperluan militer, sekarang telah berkembang dalam segala jenis bidang. Baik itu informasi dibidang ekonomi, politik, pendidikan dan lain – lain. Karena banyaknya informasi – informasi yang tersebar melalui TI ini, maka dari itu perpustakaan juga memiliki peran karena perpustakaan merupakan pusatnya informasi.
Perpustakaan yang kita ketahui sebagai penyedia layanan dan jasa informasi tentu harus mengaplikasikan TI agar dapat menyesuaikan perkembangan zaman. Oleh karena itu dimakalah ini akan membahas sesingkatnya tentang layanan – layanan perpustakaan berbasis TI. Baik layanan – layanan yang ada hingga keuntungan dan hambatan yang dihadapi suatu perpustakaan.

1.    Apa itu pengertian teknologi informasi ?
2.    Apa saja layanan – layanan perpustakaan berbasis TI ?
3.    Apa saja keuntungan – keuntungannya ?
4.    Apa saja hambatan dan tantangannya ?

1.    Mengetahui tentang pengertian teknologi informasi
2.    Mengetahui tentang layanan – layanan perpustakaan berbasis TI
3.    Mengetahui keuntungan – keuntungannya
4.    Mengetahui hambatan dan tantangannya

BAB II
PEMBAHASAN

Menurut Wahyudi (1992), teknologi informasi dapat diartikan sebagai teknologi elektronika yang mampu mendukung percepatan dan meningkatkan kualitas informasi, serta percepatan arus informasi sehingga tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu.
Sementara menurut Sulistiyo- Basuki (1991:87), teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyebarluaskan informasi. Informasi ini mencakup 4 kategori yaitu :
1.      Numerik, lazimnya berupa angka;
2.      Audio, lazimnya berupa suara;
3.      Teks, lazimnya berupa tulisan; dan
4.      Citra, lazimnya berupa gambar (image).
Lebih lanjut menurutnya teknologi tidak saja terbatas pada perangkat keras (alat) dan perangkat lunak (program) tetapi juga mengikutsertakan manusia serta tujuan yang ditentukan, nilai yang digunakan untuk memutuskan apakah manusia mengendalikan teknologi dan diperkaya oleh teknologi atau tidak.

Konsep perpustakaan berbasis TI, melaluli tiga tahapan yaitu :
1.    Library 1.0
Fase Library 1.0 di mulai dari hadirnya web 1.0 di mana website ini hanya dapat di baca tanpa dapat dikreasikan oleh para pengguna. Imas Maesaroh (2014)  mengatakan bahwa generasi. library 1.0 di awali dari ditemukannya internet dan Word Wide Web pada tahun 1999 (Miranda, Gualtieri, dan Coccia, 2010) di dalam (Itmanudin, 2016) yang kemudian terjadi perubahan yang sangat mendasar yang mengikuti generasi pertama dari Web 1.0 yang memiliki ciri bahwa data dari web site hanya dapat dibaca saja.
2.    Library 2.0
Library 2.0. menurut Nugraha (2012: 4) di dalam (Manurung, 2014) merupakan model perpustakaan yang layanannya beriorientasi kepada user/patron, kolaborasi antara pustakawan-user, pustakawan-pustakawan dan melibatkan penerapan teknologi web 2.0 pada sistem informasi dan website perpustakaan. Dengan adanya konsep Library 2.0 ini akan mampu memenuhi berbagai kebutuhan dari generasi-generasi yang mengakses perpustakaan.
3.    Library 3.0
Menurut Imam Maesaroh (2014: 112), perpustakaan yang menerapkan Library 3.0 adalah OPAC yang sebelumnya berisi data khusus koleksi yang dimiliki perpustakaan, maka dengan penerapan Library 3.0 beberapa adatabase seperti katalog perpustakaan, semua elektronik jurnal yang dilanggan, bahkan sampai database dari Google Scholar dijadikan satu. Disini pengguna ketika melakukan penelusuran, satu kata kunci yang diketik dalam penelusuran akan menampilkan hasil penelusuran yang berasal dari semua data yang terkoneksi dari semua database. Tentu saja ini dikatakan “onengate for all”. Selain itu, perpustakaan juga memiliki database repository institusi, dimana para pengguna perpustakaan dapat membuat akun sendiri dan memodifikasi akunnya untuk kemudian dipublikasikan.

Ada beberapa macam layanan – layanan perpustakaan berbasis TI, antara lain :
1.    Layanan Sirkulasi
Penerapan TI dalam bidang layanan sirkulasi dapat meliputi banyak hal diantaranya adalah layanan peminjaman dan pengembalian, statistik pengguna, administrasi keanggotaan, dll. Selain itu dapat juga dilakukan silang layan antar perpustakaan yang lebih mudah dilakukan apabila teknologi informasi sudah menjadi bagian dari layanan sirkulasi ini. Teknologi saat ini sudah memungkinkan adanya self-services dalam layanan sirkulasi melalui fasilitas barcoding dan RFID (Radio Frequency Identification). Penerapan teknologi komunikasipun sudah mulai digunakan seperti penggunaan SMS, Faksimili dan Internet.
2.    Layanan Referensi & Hasil-hasil Penelitian
Penerapan TI dalam layanan referensi dan hasil-hasil penelitian dapat dilihat dari tersedianya akses untuk menelusuri sumber-sumber referensi elektronik / digital dan bahan pustaka lainnya melalui kamus elektronik, direktori elektronik, peta elektronik, hasil penelitian dalam bentuk digital, dan  lain-lain.
3.    Layanan Journal / Majalah / Berkala
Pengguna layanan journal, majalah, berkala akan sangat terbantu apabila perpustakaan mampu menyediakan kemudahan dalam akses ke dalam journal-journal elektronik, baik itu yang diakses dari database lokal, global maupun yang tersedia dalam format Compact Disk dan Disket. Bahkan silang layan dan layanan penelusuran informasipun bisa dimanfaatkan oleh pengguna dengan bantuan teknologi informasi seperti internet.
4.    Layanan Multimedia / Audio-Visual
Layanan multimedia / audio-visual yang dulu lebih dikenal sebagai layanan “non book material” adalah layanan yang secara langsung bersentuhan dengan TI. Pada layanan ini pengguna dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk Kaset Video, Kaset Audio, MicroFilm, MicroFische, Compact Disk, Laser Disk, DVD, Home Movie, Home Theatre, dll. Layanan ini juga memungkinkan adanya media interaktif yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk melakukan pembelajaran, dsbnya. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam layanan perpustakaan adalah pengguna yang mempunyai keterbatasan, seperti penglihatan yang kurang, buta, pendengaran yang kurang dan ketidakmampuan lainnya. Layanan Multimedia / Audio-Visual memungkinkan perpustakaan dapat memberikan pelayanan kepada para pengguna dengan kriteria ini. Sebagai contoh dari bentuk penerapan teknologi untuk itu adalah Audible E-books, Digital Audio Books, InfoEyes (Virtual Reference), Braille, dsbnya.
5.    Layanan Internet & Computer Station
Internet saat ini menjadi “bintang” dalam TI. Orang sudah tidak asing lagi untuk menggunakan internet dalam kehidupannya. Untuk itu mau tidak mau perpustakaanpun harus dapat memberikan layanan melalui media ini. Melalui media web perpustakaan memberikan informasi dan layanan kepada penggunanya. Selain itu perpustakaan juga dapat menyediakan akses internet baik menggunakan computer station maupun WIFI / Access Point yang dapat digunakan pengguna sebagai bagian dari layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Pustakawan dan perpustakaan juga bisa menggunakan fasiltas web-conferencing untuk memberikan layanan secara online kepada pengguna perpustakaan. Web-Conferencing ini dapat juga dimanfaatkan oleh bagian layanan informasi dan referensi. OPAC atau Online Catalog merupakan bagian penting dalam sebuah perpustakaan, untuk itu perpustakaan perlu menyediakan akses yang lebih luas baik itu melalui jaringan lokal, intranet maupun internet.
6.    Keamanan
Teknologi informasi juga dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perpustakaan. Melalui fasilitas semacam gate keeper, security gate, CCTV dan lain sebagainya, perpustakaan dapat meningkatkan keamanan dalam perpustakaan dari tangan-tangan jahil yang tidak asing sering terjadi dimanapun.
7.    Pengadaan
Bagian Pengadaan juga sangat terbantu dengan adanya teknologi informasi ini. Selain dapat menggunakan TI untuk melakukan penelusuran koleksi-koleksi perpustakaan yang dibutuhkan, bagian ini juga dapat memanfaatkannya untuk menampung berbagai ide dan usulan kebutuhan perpustakaan oleh pengguna. Kerjasama pengadaan juga lebih mudah dilakukan dengan adanya TI ini.
Implementasi TI dalam layanan perpustakaan dari waktu ke waktu akan terus berkembang baik itu untuk keperluan automasi perpustakaan maupun penyediaan media / bahan pustaka berbasis TI ini. (Surachman, Arif)

Beberapa keuntungan yang bisa didapat dari penerapan teknologi informasi untuk perpustakaan, antara lain:
1.    Library automation (otomasi perpustakaan), dengan diterapkannya teknologi informasi, khususnya komputer dan jaringannya untuk otomasi atau komputerisasi perpustakaan diharapkan adanya percepatan pengadaan dan pemrosesan bahan pustaka; akurasi, percepatan, efisiensi dan konsistensi layanan, serta memberikan kemudahan, kecepatan, keakurasian penelusuran koleksi perpustakaan
2.    Communication (komunikasi), dipasangnya telepon, facsimile, telex machine, internet akan dapat dimanfaatkan untuk kelancaran komunikasi antara perpustakaan satu dengan perpustakaan atau institusi lain, atau pustakawan satu dengan pustakawan yang lain.
3.    Information retrieval (akses informasi), tersedianya OPAC, CD-ROM, TV news, microfiche akan sangat membantu dan memberikan keleluasaan akses infromasi.
4.    Document delivery (pengiriman dokumen), dengan dipasangnya facsimile akan dapat dimanfaatkan untuk mengirim dukumen (misalnya: surat-surat, artikel) kepada yang memerlukannya.
5.    Downloading dan uploading (transfer life), dengan internet akan bisa ditransfer file-file yang diperlukan.
6.    Bulletine board (pengumuman), OPAC bisa dimanfaatkan oleh purpustakaan sebagai papan pengumuman, sehingga informasi bisa diperbaharui setiap saat untuk kepentingan penyampaian informasi perpustakaan kepada penggunanya.
7.    Promotion (promosi), salah satu upaya untuk mempromosikan perpustakaan adalah dengan memasukkan perpustakaan ke WEB.
8.    Information dissemination (penyebaran informasi), dengan data yang ada dalam database (misalnya: jurnal dan penelitian) tentunya dengan mudah akan bisa dikelola yang kemudian disebarkan ke seluruh dunia dengan internet.
9.    Discussion group (kelompok diskusi), dengan menjadi salah satu anggota kelompok diskusi akan dapat meningkatkan wawasan dan pengalaman para pustakawan, di samping itu kelompok diskusi ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk meningkatkan layanan.
10.     Pleasurement (kesenangan/hiburan), dengan disediakannya video disk/laser disc dan TV di perpustakaan akan membantu pengguna untuk memperoleh hiburan.
11.     Library’s income (dana dari masyarakat), dengan berbagai jasa yang dikembangkan oleh perpustakaan, maka akan dapat digali sumber dana dari masyarakat. Dana yang terkumpul akan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan layanan perpustakaan yang lain, dan tidak menutup kemungkinan untuk tambahan kesejahteraan para pustakawan.
Kesemuanya di atas tentunya untuk meningkatkan mutu layanan atau membuka jasa baru layanan perpustakaan yang tentunya akan dapat membuka isolasi dan meningkatkan citra perpustakaan. (Zuhrah, 2011)

Teknologi dalam hal ini TI bukan merupakan hal yang murah. Untuk itu apabila perpustakaan ingin mengimplementasikan TI dalam layanan dan aktifitasnya perlu direncanakan secara matang. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak ada kesia-siaan dalam perencanaan dan pengembangan yang berakibat pula pada pemborosan waktu, tenaga, pikiran dan keuangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam rangka penerapan TI pada perpustakaan, yakni:
1.    Dukungan Top Manajemen / Lembaga Induk
2.    Kesinambungan / Kontinuitas
3.    Perawatan dan Pemeliharaan
4.    Sumber Daya Manusia
5.    Infrastruktur Lainnya seperti Listrik, Ruang/Gedung, Furniture, Interior Design, Jaringan Komputer, dsbnya.
6.    Pengguna Perpustakaan seperti faktor kebutuhan, kenyamanan, pendidikan pengguna, kondisi pengguna, dll
Hal-hal tersebut diatas akan menentukan sejauh mana penerapan TI di perpustakaan khususnya di layanan perpustakaan dapat berjalan dengan baik. (Surachman, Arif)



BAB III
PENUTUP

Dapat kita ketahui suatu perpustakaan yang menerapkan layanan – layanan berbasis TI sangat banyak memiliki keuntungan serta hambatan dan tantangan. Untuk itu agar dapat melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan dana yang tidak sedikit, pustakawan yang memiliki skill TI, dan lain - lain. Oleh karena itu diperlukan kerja sama yang baik oleh pimpinan, pemustaka, pustakawan dan staf perpustakaan agar dapat berjalan lancar.

Zaman teknologi informasi ini diharuskan bagi pustakawan untuk mau tidak mau harus belajar tentang TI. Karena perpustakaan mulai mengikuti perkembangan, dari perpustakaan konvensional, hibrida hingga perpustakaan digital yang sudah tidak asing ditelinga. Yang tidak kalah pentingnya lagi adalah untuk mengetahui siapa user dari suatu perpustakaan tersebut, apakah dengan diterapkannya layanan – layanan berbasis TI ini dapat memberi keuntungan kepada pemustaka tersebut atau sebaliknya.


Daftar Pustaka


Basuki, S. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.
Imas, M. (2014). Implementasi Library 3.0 di Perpustakaan PTKI. Jurnal Iqra, Vol. 8 No. 2. Retrieved from http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/Libraria/article/download/1239/pdf (21 Oktober 17)
Itmanudin. (2016, Juni). IMPLEMENTASI LIBRARY 3.0 DI PERPUSTAKAAN IAIN SALATIGA: MASALAH DAN SOLUSINYA. Jurnal Libraria, Vol. 4 No. 1. Retrieved from http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/Libraria/article/download/1239/pdf (21 Oktober 17)
J. B, W. (1992). Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta: Gramedia. Retrieved from http://repository.uinsu.ac.id/641/1/%286%29PENTINGNYA%20TEKNOLOGI%20INFORMASI.pdf (25 September 17)
Manurung, V. R. (2014). Perkembangan Tekhnologi Informasi Perpustakaan Menggunakan Digital Library System dan Kaitannya dengan Konsep Library 3.O. Jurnal Iqra, Vol. 8 No. 2. Retrieved from http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/Libraria/article/download/1239/pdf (21 Oktober 17)
Surachman, A. (2008). Layanan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi. Retrieved from Universitas Gajah Mada: http://www.arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/LPBTI.doc (25 September 17)
Zuhrah, F. (2011, 5). Pentingnya Teknologi dalam Meningkatkan Pelayanan di Perpustkaan. Iqra, 06 No. 1. Retrieved from http://repository.uinsu.ac.id/641/1/%286%29PENTINGNYA%20TEKNOLOGI%20INFORMASI.pdf (25 September 17)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar