PENGEMBANGAN LAYANAN
PERPUSTAKAAN
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Disusun untuk Memenuhi
Tugas Individu pada Matakuliah
Kapita Selekta Informasi
Kapita Selekta Informasi

Disusun Oleh :
Ramadhan Saukani
(F0271151021)
PROGRAM STUDI D3
PERPUSTAKAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu
pengetahuan yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Tujuan penulisan
makalah ini yaitu memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Informasi.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan
dan sumbangan pemikiran, serta dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Kapita Selekta Informasi yaitu
Sahidi, M.IP.
Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat.
Pontianak, September 2017
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa
ini ketika mendengar tentang Teknologi Informasi (TI) tentu sudah tidak asing
lagi ditelinga. Baik dari kalangan anak – anak hingga orang dewasa, laki – laki
maupun perempuan. Yang awalnya TI ini digunakan pada zaman dahulu untuk
keperluan militer.
Dengan
perkembangan TI yang awalnya hanya untuk keperluan militer, sekarang telah
berkembang dalam segala jenis bidang. Baik itu informasi dibidang ekonomi,
politik, pendidikan dan lain – lain. Karena banyaknya informasi – informasi
yang tersebar melalui TI ini, maka dari itu perpustakaan juga memiliki peran
karena perpustakaan merupakan pusatnya informasi.
Perpustakaan
yang kita ketahui sebagai penyedia layanan dan jasa informasi tentu harus
mengaplikasikan TI agar dapat menyesuaikan perkembangan zaman. Oleh karena itu
dimakalah ini akan membahas sesingkatnya tentang layanan – layanan perpustakaan
berbasis TI. Baik layanan – layanan yang ada hingga keuntungan dan hambatan
yang dihadapi suatu perpustakaan.
1. Apa
itu pengertian teknologi informasi ?
2. Apa
saja layanan – layanan perpustakaan berbasis TI ?
3. Apa
saja keuntungan – keuntungannya ?
4. Apa
saja hambatan dan tantangannya ?
1. Mengetahui
tentang pengertian teknologi informasi
2. Mengetahui
tentang layanan – layanan perpustakaan berbasis TI
3. Mengetahui
keuntungan – keuntungannya
4. Mengetahui
hambatan dan tantangannya
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Wahyudi (1992), teknologi informasi dapat diartikan sebagai
teknologi elektronika yang mampu mendukung percepatan dan meningkatkan kualitas
informasi, serta percepatan arus informasi sehingga tidak lagi dibatasi oleh
ruang dan waktu.
Sementara
menurut Sulistiyo- Basuki (1991:87), teknologi informasi adalah teknologi yang
digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyebarluaskan
informasi. Informasi ini mencakup 4 kategori yaitu :
1. Numerik,
lazimnya berupa angka;
2. Audio,
lazimnya berupa suara;
3. Teks,
lazimnya berupa tulisan; dan
4. Citra,
lazimnya berupa gambar (image).
Lebih
lanjut menurutnya teknologi tidak saja terbatas pada perangkat keras (alat) dan
perangkat lunak (program) tetapi juga mengikutsertakan manusia serta tujuan
yang ditentukan, nilai yang digunakan untuk memutuskan apakah manusia
mengendalikan teknologi dan diperkaya oleh teknologi atau tidak.
Konsep perpustakaan
berbasis TI, melaluli tiga tahapan yaitu :
1. Library 1.0
Fase Library
1.0 di mulai dari hadirnya web 1.0 di mana website ini hanya dapat di baca
tanpa dapat dikreasikan oleh para pengguna. Imas Maesaroh (2014) mengatakan bahwa generasi. library 1.0 di awali dari
ditemukannya internet dan Word Wide Web pada tahun 1999 (Miranda, Gualtieri,
dan Coccia, 2010) di dalam (Itmanudin, 2016) yang kemudian terjadi perubahan
yang sangat mendasar yang mengikuti generasi pertama dari Web 1.0 yang memiliki
ciri bahwa data dari web site hanya dapat dibaca saja.
2. Library 2.0
Library 2.0.
menurut Nugraha (2012: 4) di dalam (Manurung, 2014) merupakan model
perpustakaan yang layanannya beriorientasi kepada user/patron, kolaborasi
antara pustakawan-user, pustakawan-pustakawan dan melibatkan penerapan
teknologi web 2.0 pada sistem informasi dan website perpustakaan. Dengan adanya
konsep Library 2.0 ini
akan mampu memenuhi berbagai kebutuhan dari generasi-generasi yang mengakses
perpustakaan.
3.
Library 3.0
Menurut Imam
Maesaroh (2014: 112),
perpustakaan yang menerapkan Library 3.0 adalah OPAC yang
sebelumnya berisi data khusus koleksi yang dimiliki perpustakaan, maka dengan
penerapan Library 3.0 beberapa adatabase seperti katalog perpustakaan, semua
elektronik jurnal yang dilanggan, bahkan sampai database dari Google Scholar
dijadikan satu. Disini pengguna ketika melakukan penelusuran, satu kata kunci
yang diketik dalam penelusuran akan menampilkan hasil penelusuran yang berasal
dari semua data yang terkoneksi dari semua database. Tentu saja ini dikatakan “onengate
for all”. Selain itu, perpustakaan juga memiliki database repository
institusi, dimana para pengguna perpustakaan dapat membuat akun sendiri dan
memodifikasi akunnya untuk kemudian dipublikasikan.
Ada
beberapa macam layanan – layanan perpustakaan berbasis TI, antara lain :
1. Layanan Sirkulasi
Penerapan TI dalam bidang layanan
sirkulasi dapat meliputi banyak hal diantaranya adalah layanan peminjaman dan
pengembalian, statistik pengguna, administrasi keanggotaan, dll. Selain itu
dapat juga dilakukan silang layan antar perpustakaan yang lebih mudah dilakukan
apabila teknologi informasi sudah menjadi bagian dari layanan sirkulasi ini.
Teknologi saat ini sudah memungkinkan adanya self-services dalam layanan
sirkulasi melalui fasilitas barcoding dan RFID (Radio Frequency
Identification). Penerapan teknologi komunikasipun sudah mulai digunakan
seperti penggunaan SMS, Faksimili dan Internet.
2. Layanan Referensi &
Hasil-hasil Penelitian
Penerapan
TI dalam layanan referensi dan hasil-hasil penelitian dapat dilihat dari
tersedianya akses untuk menelusuri sumber-sumber referensi elektronik / digital
dan bahan pustaka lainnya melalui kamus elektronik, direktori elektronik, peta
elektronik, hasil penelitian dalam bentuk digital, dan lain-lain.
3.
Layanan
Journal / Majalah / Berkala
Pengguna
layanan journal, majalah, berkala akan sangat terbantu apabila perpustakaan
mampu menyediakan kemudahan dalam akses ke dalam journal-journal elektronik,
baik itu yang diakses dari database lokal, global maupun yang tersedia dalam
format Compact Disk dan Disket. Bahkan silang layan dan layanan penelusuran
informasipun bisa dimanfaatkan oleh pengguna dengan bantuan teknologi informasi
seperti internet.
4. Layanan Multimedia /
Audio-Visual
Layanan
multimedia / audio-visual yang dulu lebih dikenal sebagai layanan “non book
material” adalah layanan yang secara langsung bersentuhan dengan TI. Pada
layanan ini pengguna dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk Kaset
Video, Kaset Audio, MicroFilm, MicroFische, Compact Disk, Laser Disk, DVD, Home
Movie, Home Theatre, dll. Layanan ini juga memungkinkan adanya media interaktif
yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk melakukan pembelajaran, dsbnya. Hal lain
yang perlu diperhatikan dalam layanan perpustakaan adalah pengguna yang
mempunyai keterbatasan, seperti penglihatan yang kurang, buta, pendengaran yang
kurang dan ketidakmampuan lainnya. Layanan Multimedia / Audio-Visual
memungkinkan perpustakaan dapat memberikan pelayanan kepada para pengguna
dengan kriteria ini. Sebagai contoh dari bentuk penerapan teknologi untuk itu
adalah Audible E-books, Digital Audio Books, InfoEyes (Virtual Reference),
Braille, dsbnya.
5.
Layanan
Internet & Computer Station
Internet
saat ini menjadi “bintang” dalam TI. Orang sudah tidak asing lagi untuk
menggunakan internet dalam kehidupannya. Untuk itu mau tidak mau
perpustakaanpun harus dapat memberikan layanan melalui media ini. Melalui media
web perpustakaan memberikan informasi dan layanan kepada penggunanya. Selain
itu perpustakaan juga dapat menyediakan akses internet baik menggunakan computer
station maupun WIFI / Access Point yang dapat digunakan pengguna
sebagai bagian dari layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Pustakawan dan
perpustakaan juga bisa menggunakan fasiltas web-conferencing untuk
memberikan layanan secara online kepada pengguna perpustakaan. Web-Conferencing
ini dapat juga dimanfaatkan oleh bagian layanan informasi dan referensi. OPAC
atau Online Catalog merupakan bagian penting dalam sebuah
perpustakaan, untuk itu perpustakaan perlu menyediakan akses yang lebih luas
baik itu melalui jaringan lokal, intranet maupun internet.
6.
Keamanan
Teknologi
informasi juga dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan kenyamanan dan
keamanan dalam perpustakaan. Melalui fasilitas semacam gate keeper, security
gate, CCTV dan lain sebagainya, perpustakaan dapat meningkatkan keamanan dalam
perpustakaan dari tangan-tangan jahil yang tidak asing sering terjadi
dimanapun.
7.
Pengadaan
Bagian
Pengadaan juga sangat terbantu dengan adanya teknologi informasi ini. Selain
dapat menggunakan TI untuk melakukan penelusuran koleksi-koleksi perpustakaan
yang dibutuhkan, bagian ini juga dapat memanfaatkannya untuk menampung berbagai
ide dan usulan kebutuhan perpustakaan oleh pengguna. Kerjasama pengadaan juga
lebih mudah dilakukan dengan adanya TI ini.
Implementasi TI dalam layanan
perpustakaan dari waktu ke waktu akan terus berkembang baik itu untuk keperluan
automasi perpustakaan maupun penyediaan media / bahan pustaka berbasis TI ini.
(Surachman, Arif)
Beberapa keuntungan yang bisa didapat dari penerapan teknologi
informasi untuk perpustakaan, antara lain:
1.
Library automation (otomasi perpustakaan), dengan diterapkannya teknologi informasi,
khususnya komputer dan jaringannya untuk otomasi atau komputerisasi
perpustakaan diharapkan adanya percepatan pengadaan dan pemrosesan bahan
pustaka; akurasi, percepatan, efisiensi dan konsistensi layanan, serta
memberikan kemudahan, kecepatan, keakurasian penelusuran koleksi perpustakaan
2.
Communication (komunikasi), dipasangnya telepon, facsimile, telex machine, internet
akan dapat dimanfaatkan untuk kelancaran komunikasi antara perpustakaan satu
dengan perpustakaan atau institusi lain, atau pustakawan satu dengan pustakawan
yang lain.
3.
Information retrieval (akses informasi), tersedianya OPAC, CD-ROM, TV news, microfiche akan
sangat membantu dan memberikan keleluasaan akses infromasi.
4.
Document delivery (pengiriman dokumen), dengan dipasangnya facsimile akan dapat
dimanfaatkan untuk mengirim dukumen (misalnya: surat-surat, artikel) kepada
yang memerlukannya.
5.
Downloading dan uploading (transfer life), dengan internet akan bisa ditransfer file-file yang
diperlukan.
6.
Bulletine board (pengumuman), OPAC bisa dimanfaatkan oleh purpustakaan sebagai papan
pengumuman, sehingga informasi bisa diperbaharui setiap saat untuk kepentingan
penyampaian informasi perpustakaan kepada penggunanya.
7.
Promotion (promosi), salah satu upaya untuk mempromosikan perpustakaan adalah
dengan memasukkan perpustakaan ke WEB.
8.
Information dissemination (penyebaran informasi), dengan data yang ada dalam database (misalnya:
jurnal dan penelitian) tentunya dengan mudah akan bisa dikelola yang kemudian
disebarkan ke seluruh dunia dengan internet.
9.
Discussion group (kelompok diskusi), dengan menjadi salah satu anggota kelompok diskusi
akan dapat meningkatkan wawasan dan pengalaman para pustakawan, di samping itu
kelompok diskusi ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk meningkatkan
layanan.
10.
Pleasurement (kesenangan/hiburan), dengan disediakannya video disk/laser disc dan TV
di perpustakaan akan membantu pengguna untuk memperoleh hiburan.
11.
Library’s income (dana dari masyarakat), dengan berbagai jasa yang dikembangkan oleh
perpustakaan, maka akan dapat digali sumber dana dari masyarakat. Dana yang
terkumpul akan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan layanan perpustakaan yang
lain, dan tidak menutup kemungkinan untuk tambahan kesejahteraan para
pustakawan.
Kesemuanya di atas tentunya untuk meningkatkan mutu layanan atau
membuka jasa baru layanan perpustakaan yang tentunya akan dapat membuka isolasi
dan meningkatkan citra perpustakaan. (Zuhrah, 2011)
Teknologi dalam hal ini TI bukan
merupakan hal yang murah. Untuk itu apabila perpustakaan ingin
mengimplementasikan TI dalam layanan dan aktifitasnya perlu direncanakan secara
matang. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak ada kesia-siaan dalam
perencanaan dan pengembangan yang berakibat pula pada pemborosan waktu, tenaga,
pikiran dan keuangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan
dalam rangka penerapan TI pada perpustakaan, yakni:
1. Dukungan
Top Manajemen / Lembaga Induk
2. Kesinambungan
/ Kontinuitas
3. Perawatan
dan Pemeliharaan
4. Sumber
Daya Manusia
5. Infrastruktur
Lainnya seperti Listrik, Ruang/Gedung, Furniture, Interior Design, Jaringan
Komputer, dsbnya.
6. Pengguna
Perpustakaan seperti faktor kebutuhan, kenyamanan, pendidikan pengguna, kondisi
pengguna, dll
Hal-hal tersebut diatas akan
menentukan sejauh mana penerapan TI di perpustakaan khususnya di layanan
perpustakaan dapat berjalan dengan baik. (Surachman, Arif)
BAB III
PENUTUP
Dapat
kita ketahui suatu perpustakaan yang menerapkan layanan – layanan berbasis TI
sangat banyak memiliki keuntungan serta hambatan dan tantangan. Untuk itu agar
dapat melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan dana yang tidak sedikit,
pustakawan yang memiliki skill TI, dan lain - lain. Oleh karena itu diperlukan
kerja sama yang baik oleh pimpinan, pemustaka, pustakawan dan staf perpustakaan
agar dapat berjalan lancar.
Zaman
teknologi informasi ini diharuskan bagi pustakawan untuk mau tidak mau harus
belajar tentang TI. Karena perpustakaan mulai mengikuti perkembangan, dari
perpustakaan konvensional, hibrida hingga perpustakaan digital yang sudah tidak
asing ditelinga. Yang tidak kalah pentingnya lagi adalah untuk mengetahui siapa
user dari suatu perpustakaan tersebut, apakah dengan diterapkannya layanan –
layanan berbasis TI ini dapat memberi keuntungan kepada pemustaka tersebut atau
sebaliknya.
Daftar Pustaka
Basuki, S. (1991). Pengantar
Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.
Imas, M.
(2014). Implementasi Library 3.0 di Perpustakaan PTKI. Jurnal Iqra, Vol. 8
No. 2. Retrieved from
http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/Libraria/article/download/1239/pdf (21 Oktober 17)
Itmanudin.
(2016, Juni). IMPLEMENTASI LIBRARY 3.0 DI PERPUSTAKAAN IAIN SALATIGA: MASALAH
DAN SOLUSINYA. Jurnal Libraria, Vol. 4 No. 1. Retrieved from
http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/Libraria/article/download/1239/pdf (21 Oktober 17)
J. B, W.
(1992). Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. Jakarta:
Gramedia. Retrieved from
http://repository.uinsu.ac.id/641/1/%286%29PENTINGNYA%20TEKNOLOGI%20INFORMASI.pdf (25 September 17)
Manurung,
V. R. (2014). Perkembangan Tekhnologi Informasi Perpustakaan Menggunakan
Digital Library System dan Kaitannya dengan Konsep Library 3.O. Jurnal
Iqra, Vol. 8 No. 2. Retrieved from
http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/Libraria/article/download/1239/pdf (21 Oktober 17)
Surachman,
A. (2008). Layanan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi.
Retrieved from Universitas Gajah Mada:
http://www.arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/LPBTI.doc (25 September 17)
Zuhrah, F.
(2011, 5). Pentingnya Teknologi dalam Meningkatkan Pelayanan di Perpustkaan. Iqra,
06 No. 1. Retrieved from
http://repository.uinsu.ac.id/641/1/%286%29PENTINGNYA%20TEKNOLOGI%20INFORMASI.pdf (25 September 17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar